Rabu, 09 Desember 2015

WARM HEART (PART 5) END

   Berita tentang idol Jinwoo yang ternyata memiliki kekasih menjadi berita yang paling banyak dibaca oleh pengguna internet, hanya dalam waktu semalam berita itu telah menjadi nomor pertama berita  dengan pembaca dan pencarian terbanyak. Dengan semakin banyaknya orang yang membicarakan masalah ini. Itu semakin membuat Jinwoo stres .
Yura sendiri tidak tahu apapun tentang berita dirinya dengan jiwoo sebab dari semalam ia sengaja mematikan handphone nya , Yura melangkah keluar dari apartemennya menuju pemberentian bus, Yura
Benar-benar tidak tanpa baik-baik saja , wajahnya terlihat murung dan tanpa bisa ia pungkiri , ia memang sangat sedih.
   Bus berhenti dan Yura segera masuk, bus tanpak cukup ramai mungkin karena ini adalah jam sibuk , tanpa banyak berpikir Yura menempati salah satu bangku kosong yang ada , tapi ketenangannya terganggu saat tiba-tiba ia mulai mendengar orang-orang membicarakan Jinwoo.
"Yah, gadis yang disana tanpak mirip dengan pacar Jinwoo oppa" kata salah satu cewek dengan seragam smp .
"Wah, memang benar ! Sepertinya itu dia "
Karena suara kedua cewek itu yang tanpak membicarakannya , suasana di dalam bus berubah menjadi
Gaduh karena beberapa orang akhirnya juga menyadari bahwa itu adalah Yura. Saat bus berhenti disalah satu halte Yura segera turun dari bus dan memakai topi jaketnya untuk menutupi wajahnya lalu ia segera berjalan menuju mini market untuk membeli minuman, tiba-tiba saja ia merasa kerongkongannya kering. Tapi saat sedang berada di antrian kasir lagi-lagi para siswa membicarakannya.
"Bukan kah itu gadis yang ada difoto bersama Jinwoo ? " kata gadis berambut pendek kepada temannya
"Iya, itu benar dia !"
Belum sempat Yura membayar minumannya para gadis itu telah mencoba mendekatinya , karena panik Yura segera berlari keluar dari mini market menuju sekolahnya . Tapi para gadis itu masih mengejarnya dengan heboh sambil berteriak memakinya.
" yah !!! Kw gadis penggoda . Berhenti berlari!"
"Kau !! Apakah kau sudah puas menggoda Jinwoo oppa!"
"Benar-benar gadis murahan!!"
Yura mencoba sebisa mungkin untuk tidak mendengar dan terus berlari menuju sekolahnya.
"Hahhh, rasanya aku akan mati sebentar lagi "  Yura menarik nafas panjang saat ia telah tiba di kelaanya. Yura segera duduk di bangkunya tetapi ada yang aneh , seisi kelas menatapnya dengan pandangan yang sangat Yura kenal. Pandangan seperti para gadis-gadis yang tadi berada di dalam bus
Dan gadis-gadis yang mengejarnya.

   Saat hanna datang dan menghampirinya, Yura merasa seakan ia kembali bisa bernafas dengan baik tanpa ia sadar ia telah menahan nafas sejak tadi.
"Yah, kau baik-baik saja ?"
"Aku tidak baik-baik saja "
"Aku mengerti. Yura-ya kau pasti bisa melalui ini semua " kata-kata Hanna itu membuat Yura.kembali mengingat Jinwoo.
"Hanna-ya, bisakah aku menginap di rumahmu ? " kata Yura sambil memasang muka memelas
"Tentu ! Aku tau kau butuh teman bicara" Kata Hanna
Tanpa mereka sadari Minho mendengar percakapan mereka dan segera mengirim pesan untuk Jinwoo
   Tidak sepeti biasanya , hari ini waktu berlalu dengan cepat. Tak terasa jam pulang swjolah telah datang dan itu membuat Yura lega karena sejak tadi semua siswi cewek disekolah ini memandangnya seakan-akan mereka akan memakannya hidup-hidup .
"Ayo kita pulang, supirku telah datang " kata Hanna lalu meggandeng Yura keluar dari kelas
   Tepat setelah Hanna dan Yura tiba dan keluar dari mobil , yura di kagetkan oleh Jinwoo yang telah berada didepan rumah Hanna yang memang sedang kosong.
"Yura"
Yura tidak menjawab ia hanya mencoba untuk tidak menatap mata Jinwoo
"Aku akan membiarkan kalian berbicara berdua" kata Hanna sambil melangkah masuk kerumahnya tetapi tiba-tiba tangannya di tahan oleh Yura
"Aku ikut denganmu Hanna"
"Yura aku mohon bicaralah denganku sebentar saja"  tahan Jinwoo saat Yura akan ikut dengan Hanna
Tapi Yura tidak memperdulikan permintaan Jinwoo itu dan segera masuk mengikuti Hanna.
"Yura-ya ! Aku benar-benar minta maaf , Yura ! Keluarlah aku hanya ingin berbicara sebentar
"Yura aku mohon"  kata Jinwoo lagi di balik pintu rumah Hanna
"Yura ini memang salahku . Aku yang salah . Jadi Yura kumohon .." Jinwoo hanya bisa mengetuk pintu rumah Hanna dengan pelan , ia seperti telah kehilangan kekuatannya.
Mendengar Jinwoon yang terus berteriak dan memohon padanya membuat Yura hanya bisa menangis dan memandang Jinwoo dari jendela kamar Hanna.
"Yura aku mohon..." kata Jinwoo lalu tanpa ia sadari air matanya yang sejak tadi di tahanya tekah lolos mengalir di pipinya .
"Aku mohon... Yura"
________________________________________

   Sudah dua minggu semenjak berita itu muncul , Jinwoo memutuskan untuk berhenti menghubungi Yura, ia ingin gadis itu bisa kembali hidup dengan baik lagi karena semenjak masalah ini diketahui publik Jinwoo yakin jika Yura telah banyak mendapatkan masalah . Ia hanya tidak ingin membuat gadis yang dicintainya itu menderita karena ini. Semenjak saat itu juga Jinwoo tidak perna lagi datang ke sekolah. Ia hanya sibuk dengan pekerjaanya yang semakin sibuk. Setelah menejemen Mixstar mengklarifikasi bahwa Jinwoo dan Yura hanya sahabat sejak kecil itu membuat Mixstar kembali sibuk. Yang membuat Jinwoo menderita akhir-akhir ini bukan karena ia semakin sibuk tetapi karena ia merindukan gadis itu. "Yura apa yang  sedang kau lakukan sekarang?" Tanya Jinwoo dalam hati.
   Kehidupan Yura sudah kembali tenang setelah klarifikasi dari pihak Jinwoo itu tetapi saat ini hatinya kosong ia hanya hidup dengan mengikuti jadwal dan mencoba untuk kembali tertawa walau sulit.
Hari yang panjang dilalui Yura dengan baik , Yura melangkah keluar dari gerbang sekolah saat hari sudah senja , entah mengapa hari ini sangat malas hanya untuk melangkah pulang.
Saat melewati taman bermain di sekitar apartemennya Yura memutuskan untuk berhenti dan duduk sebentar di salah satu ayunan disana.
"Jinwoo-ya , apa yang sedang kau lakukan sekarang ? Apakah kau juga sedang merindukanku ? Jinwoo kau tau perasaan ini membunuhku , Jinwoo bisakah kau memberitahuku bagaimana caranya agar aku bisa melupakanmu ?" Kata Yura sambil menahan agar air matanya tidak turun lagi.
Tanpa Yura sadari Jinwoo mendengar semua itu dari dalam mobilnya. Tanpa sadar Jinwoo meremas bajunya menahan rasa sakit di dadanya mencoba untuk menahan air matanya, saat ini rasanya ia akan gila hanya karena ingin memeluk gadis itu .
    Setelah mengikuti Yura diam-diam , Jinwoo memutuskan untuk pulang ke apartemen mixstar . Sesampainya ia disana keadaan aparteman yang sepi membuat perasaanya terasa kosong .
Ucapan Yura ditaman tadi tiba-tiba membuatnya kembali menitihkan air mata . "Aarrgghh!!" Teriak jinwoo sambil menjatukan semua barang-barang yang berada di meja kamarnya itu.
"Yah!! Kau kenapa ?!" Tanya Max yang kaget mendengar kekacaun di kamar Jinwoo
Jinwoo menatap Max dengan mata frustasi ia sudah tidak bisa menahan air matanya untuk jatuh.
"Hyung, aku benar-benar bisa gila ! " Jinwoo kembali memerasa bajunya menahan sakit di dadanya
"Ada apa denganmu " Max mencoba untuk memegang pundak Jinwoo , Jinwoo tidak menjawab dia hanya tertunduk. Menangis.
"Katakan padaku ada apa . Bicaralah !" Kata Max lagi.
"Aku tidak sanggup lagi, aku benar-benar hancur " jawab Jinwoo sambil memandang nanar lantai kamarnya , lalu ia kembali berbicara "aku pikir aku masih bisa hidup meski tanpanya.."
"Tapi ?" Tanya Max
"Aku tak bisa hyung"
"Apa kau benar-benar menyukainya sampai kau seperti ini hah!!?"
"Tidak !! Aku pikir aku benar-benar mencintainya Hyung ! Aku harus bagaimana !"  Max membiarkan Jinwoo terjatuh di lantai sambil mendengar isakan cowok itu.
__________________________________

   Empat bulan telah berlalu semenjak kejadian itu , kini hidup Yura telah kembali seperti sebelumnya . ia kembali berteman dengan banyak orang dan menjalani aktifitas sekolah seperti semula .Sedangkan Jinwoo ia telah benar-benar berhenti dari sekolah dan menjadi murid home schooling untuk  menghindari kejadian yang tidak diinginkan lagi .
Kepergian Jinwoo dari hidup Yura membuat gadis itu mencoba untuk kembali menata hidupnya . Jika hatinya bertanya tentang Jinwoo, Yura bahkan tidak bisa mendustai ia merindukan cowok itu lebih dari apapun , menonton dan mendengar Jinwoo di TV pun tidak bisa mengobati rasa rindunya .
Sedangkan Jinwoo. Cowok itu mencoba untuk melupakan semua yang mereka lewati bukan karena ia tidak mencintai Yura lagi namun karena ia merasa bahwa memang ia tak pantas buat Yura. Karena semua itu Jinwoo merasa hidupnya semakin sepi dan akhirnya ia bekerja seperti robot mencoba menyibukkan diri setiap hari setiap jam.
"Yura , kau baca berita hari ini ?? "
"Tidak , ada apa ? "
"Max , anggota mixstar baru saja mengkonfirmasi hubungannya dengan idol lainnya"
"Hmm"
"Yura-ya , apa kau perlu jadi idol juga biar hubunganmu dengan Jinwoo bisa dikonfirmasi juga?"  Kata hanna
"Kau sangat lucu hanna" jawab Yura malas
"Yura-ya aku tau kau masih memikirkannya"
"Aku baik-baik saja hanna"
   Ujian kelulusan baru saja berakhir dan itu artinya sebentar lagi Yura akan meninggalkan tempat ini , meninggalkan sekolah yang penuh dengan kenangan bersama Jinwoo . Tanpa terasa Yura melangkahkan kakinya menuju perpustakaan tempat dimana ia dan Jinwoo memutuskan untuk berpacaran . Yura melangkah dengan lambat mencoba untuk mengembalikan serpihan-serpihan kenangannya yang telah hancur . ia kembali duduk ditempat duduk saat dia dan Jinwoo bertemu disana, Menatap pada kursi kosong dihadapannya .
"Apa kau tidak punya alasan untuk menemuiku walau sebentar saja ? Apakah 'aku mencintamu' tidak
bisa dijadikan alasan agar kau menemuiku lagi ? Aku merindukanmu Jinwoo" kata Yura mulai terisak
Tanpa Yura tau , Jinwoo juga berada di perpustakaan dan menatapnya dengan sedih dari jauh .. Matahari telah berganti dengan bintang-bintang tanpa sadar Yura telah tertidur diperpustakaan sekolah cukup lama , saat ia bangun ia mendapati secarik kertas . Dengan perlahan Yura membaca pesan disurat itu
"Hiduplah dengan baik Yura , maafkan aku ... selamat tinggal" membaca itu membuat Yura kembali menangis sangat lama .
_______________________________

   Dibalik semua masalah ini Yura dan seisi sekolah merayakan hari kelulusan mereka . Yura dan Hanna menikmati acara itu dengan senang  .
"Yura , kau ingin kuliah dimana setelah ini ? " Tanya Hanna disela-sela acara makan malam mereka
"Entahlah , mungkin aku tidak akan kuliah disini , aku akan pergi ke tempat lain"
"Yah ! Jadi kau akan meninggalkanku ? "
"Aku akan sering berkunjung Hanna-ya lagi pula kau tidak akan kesepian , ada minho bersamamu"
"Yah. Kau ini bicara apa " jawaban Hanna itu hanya membuat Yura tertawa , ia sangat senang menggangu hanna dan Minho
   Pendaftaran kuliah telah di mulai Hanna telah sibuk mempersiapkan dirinya untuk mengikuti test ujian
Begitu juga dengan Minho , Bahkan Minho dan Hanna mendaftar di universitas yang sama .
"Yah. Kau mengikutiku kesini kan ? " tanya Hanna ketika tidak sengaja bertemu dengan Minho dikampus barunya.
"Kau benar-benar percaya diri" Jawab Minho , tapu tiba-tiba handphone Hanna berbunyi ada panggilan masuk dari Yura
"Apa ? Kau sudah berkemas ? Yah ! Yura! Kau benar-benar akan pergi sekarang? Tega sekali kau" kata Hanna sambil berlalu dari hadapan Minho . Minho yang mendengar percakapan Hanna dan Yura itu segera menelfon Jinwoo

   Setelah mendengar berita itu dari Minho , Jinwoo segera menghubungi Yura tapi, Yura tidak mengangkat telfonnya "Yura , kau dimana ? Angkat telfonnya " gumam Jinwoo dengan cemas . Belum sempat Jinwoo menelfon lagi, Max telah memanggilnya untuk segera melanjutkan latihan mereka .
Jinwoo melanjutkan latihan dengan perasaan tak menentu dan itu bisa dilihat oleh Max
"Kau kenapa Jinwoo-ya ? "
"Hyung, aku harus pergi sekarang . Ini hal yang sangat penting . Biarkan aku pergi , aku mohon " karena merasa cemas akhirnya Max membiarkan Jinwoo meninggalkan latihan dengan mangatakan bahwa Jinwoo sedang sakit.
   Yura memandang tiket kereta api yang telah di belinya lalu ia melangkah dengan lambat menuju pemberhentian kereta apa itu "selamat tinggal Jinwoo" . Kata Yura dalam hati sambil menunggu keretanya datang
   Jinwoo berlari menelusuri setiap sudut stasiun untuk menemukan Yura ,mencari Yura ditempat seramai ini sepertinya tidak akan bisa tetapi yang terjadi ia menemukan gadis itu . Mata mereka bertemu . Yura tak menyangka apa yang dilihatnya apalagi saat Jinwoo berlari kepadanya lalu memeluknya
"Aku terlambat sekali ya ...? Aku merindukanmu" kata Jinwoo di sela pelukan mereka
Yura tidak menjawab ia hanya membalas pelukan Jinwoo dengan sangat lama dan erat , ia takut akan kehilangan Jinwoo lagi
"Ini sangat berat untukku , aku tidak bisa tidur, aku tidak bsa makan dengan baik bahkan aku tidak dapat tersenyum lagi . Jadi jangan pernah meninggalkan aku lagi Yura"
Yura tersenyum menatap Jinwoo yang juga menatapnya "karena itu aku akan terus tinggal disampingmu" Jawab Yura
_______________________

   Berita tentang Jinwoo yang datang ke stasiun bis dan foto - foto Jinwoo yang berpelukkan dengan seorang wanita biasa beredar di internet dan menjadi pembicaraan terpanas minggu ini. Karena tidak dapat mengelak lagi menejemen mixstar mengakui bahwa Jinwoo memang berpacaran dengan cewek dari kalangan biasa (bukan idol atau artis) sekaligus mereka menceritakan tentang kisah Jinwoo dan Yura kepada Publik .Tak disangka-sangka respon masyarakat sangat baik bahkan mereka menganggap bahwa kisah cinta Jinwoo dan Yura sangat menyentuh dan romantis .
"Dari dulu aku ingin bertanya tentang ini padamu" kata Yura saat dia dan Jinwoo sedang duduk bersantai dirumah Yura "kenapa saat kita putus kau hanya melihatku diam-diam tanpa sekalipun menunjukkan kalau kau ada ?" tanya Yura penasaran
"Karena aku mencintaimu"
"Hmm apa hubungan..." belum sempat Yura menyelesaikan ucapannya   Jinwoo telah menciumnya sangat dalam dan manis .
Yura hanya bisa tersenyum dibalik ciuman mereka.

*The days are getting colder , have a warm Heart*

END !!!

Instagram @gladyssmaria_
Twitter @gladysmariatan


Kamis, 26 November 2015

WARM HEART (PART 4)

    Jinwoo mencoba untuk tidak terlalu memperdulikan sikap Yura yang menjahuinya itu tetapi ternyata Jinwoo yang sudah mulai terbiasa dengan keakrabannya dengan Yura itu , kini ia merasa ada sesuatu yang hilang . Ia merasa sepi dan bosan . 

"Aneh, akhir-akhir ini sepertinya Yura menghindarimu " Komentar Minho sambil melirik ke tempat Yura duduk, Minhotampak curiga dengan hubungan Jinwoo dan Yura yang renggang. 
"Mungkin dia hanya ingin menghindari aku saja " Jawab Jinwoo cuek sambil mengangkat bahunya .

   Jinwoo berjalan masuk kedalam apartemennya dengan langkah pelan , ia sangat lelah hari karena jadwal mereka yang sangat padat , tidak jauh berbeda dengan Jinwoo anggota yang lainnya pun segera masuk ke kamar masing-masing setibanya mereka di apartemen. 
setelah mandi Jinwoo hanya diam tanpa melakukan apapun, ia hanya menatap langit-langit kamarnya memikirkan tentang hubungannya dengan Yura , apa yang harus ia lakukan agar Yura tidak menghindarinya seperti in?. tanpa sadar Jinwoo membuang nafasnya berat, masalah perkerjaan saja sudah membuatnya lelah di tambah lagi dengan masalahnya dengan Yura . Setelah lama berpikir Jinwoo memutuskan untuk melakukan apa yang sebenarnya ingin ia lakukan sejak pertama kali bertemu dengan Yura setelah sekian lama. Ia sudah memutuskan walaupun ia tahu mungkin ini bukan sesuatu yang mudah tapi setidaknya ia akan berusaha sebaik mungkin. 
___________________________________

   Saat pelajaran bahasa inggris sedang berlangsung , Jinwoo mengirim pesan kepada Yura agar menemuinya diperpustakaan saat jam makan siang , Yura hanya membaca pesan dari Jinwoo itu dan kembali mengfokuskan dirinya pada pelajaran . Saat ini Jinwoo ingin mengatakan sesuatu dan memperbaki keadaan . Namun , sikap cuek gadis itu sama sekali tidak membantunya . Jinwoo hanya bisa berharap Yura akan menemuinya di perpusatakaan . 
   Tak lama setelah Jinwoo masuk ke dalam perpusatakaan , Yura ikut masuk , melihat itu Jinwoo segera bergerak tanpa suara mengikiti Yura yang berjalan menuju sudut perpustakaan yang tanpak sepi. Mereka duduk berhadapan didekat jendela tak lama kemudian . Yura menolak memandang Jinwoo , sementara Jinwoo memandang gadis itu lekat-lekat. 
"Jadi sampai kapan kau akan menghindariku seperti ini ? " Tanya Jinwoo , mengutarakan hal yang sudah membebani pikirannya akhir-akhir ini. Yura mengalihkan matanya untuk melihat Jinwoo "aku tidak menghindarimu" jawabnya singkat lalu kembali menatap keluar jendela
"kau menghindariku , itu sangat jelas" 
"aku hanya tidak ingin tanpak akrab lagi denganmu " 
"kenapa?" 
"apanya ? " tanya Yura balik 
"kenapa kau tidak ingin tanpak akrab lagi denganku?" 
Yura tidak menjawab ia hanya menatap Jinwoo malas . Sudah jelas Jinwoo ingin berkata lebih banyak lagi pada Yura tapi ia mencoba untuk lebih tenang , ia tidak ingin tambah memperkeru suasana antara mereka , ia ingin semuanya kembali baik seperti dulu bukan malah memperparah keadaan. 

   Sudah 5 menit keduanya hanya diam saja tanpa satupun ingin memulai pembicaraan lagi , Yura memandang Jinwoo sekilas dan seolah ia bisa melihat banyak hal berputar-putar di benak pria itu, sedangkan Jinwoo memandang Yura lekat-lekat . 
"Yura" 
"mmm" Yura hanya menjawab singkat tanpa berpikir apa yang akan di katakan Jinwoo selanjutnya . Namun ia sungguh ia tidak menyangka, apa yang dikatakan Jinwoo selanjutnya .
"kau masih menyukaiku kan ? " tanya Jinwoo 
"hah? " 
"baiklah , aku anggap itu sebagai jawaban bahwa kau masih menyukaiku" 
Yura benar-benar tidak habis pikir dengan arah pembicaraan Jinwoo yang tiba-tiba ini. 
"Jadi, kau mau mencoba jadi pacarku ?" tanya Jinwoo lagi 
Mulut Yura melongo karena terkejut. 
"yah ! kau harus berpikir dulu sebelum bicara jangan asal bicara seperti ini"
"Yura, kau harus tahu, aku sudah berpikir 1000 kali untuk ini " 
"kau bahwan tidak menyukaiku" 
"kau akan terkejut kalau tahu yang sebenarnya " 
Yura hanya memandang Jinwoo tidak mengerti 
"aku suka melihatmu, berbicara denganmu ,berada di dekatmu, melihatmu tersenyum dan aku bahkan sudah menyukai semua itu sejak kita masih kecil" 
Seperti yang dikatakan Jinwoo tadi , Yura benar-benar terkejut dengan perkataan Jinwoo. 
"jadi, kau masih menyukaiku kan ?" tanya Jinwoo lagi 
Yura mengangguk , ia terlalu senang bahkan ia tidak bisa mengontrol perasaannya . Begitu Yura mengangguk Jinwoo tersenyum sangat lega ia sempat khawatir jika Yura akan menolaknya , 
"Yura, maaf , karena aku terlambat mengatakan ini , aku hanya tidak ingin kau merasa sakit dan susah nantinya karena menjadi pacarku tapi, aku benar-benar tidak bisa melewatkanmu lagi , aku tidak ingin kehilanganmu untuk kedua kali. 
Mendengar itu , Yura akhrinya mengerti terhadap sikap Jinwoo padanya beberapa waktu lalu , perkataan tulus Jinwoo itu membuat Yura terharu. 
"aku janji Jinwoo . aku akan baik-baik saja" jawab Yura serasa tersenyum pada Jinwoo, kekasihnya 
_____________________________

   Karena banyak alasan dan pertimbangan Yura dan Jinwoo memutuskan pacaran secara diam-diam dari Hanna, Minho, teman -teman sekolah mereka , bahkan dari anggota Mixstar , memang cukup sulit untuk bersikap sebagai teman biasa didepan Hanna dan Minho karena sebenarnya Jinwoo tidak bisa tahan tanpa terus menempel pada Yura , yang paling sulit adalah ketika beberapa siswa cowok mencoba untuk mendekati Yura didepan mata Jinwoo tapi Jinwoo tidak  bisa berbuat apapun. 
   Tak terasa hubungan Jinwoo dan Yura sudah berjalan selama 3 bulan , 3 bulan yang cukup berat sekaligus menyenangkan , bagaimana tidak berat ? Yura harus bersabar dengan jadwal Jinwoo yang sibuk belum lagi mereka harus memutar otak setiap kali akan pergi , mulai dari menyamar sampai mereka harus datang secara terpisah jika janjian untuk bertemu . 
 

    Yura berbaring di sofa besar ruang tamu rumahnya novel di tangannya , ia sedang tak melakukan apapun , suasana rumahnya pun tanpak sepi karena orangtuanya sedang pergi makan malam dengan rekan bisnis mereka. 
Yura tidak mendengar pintu rumahnya terbuka dan tertutup , Jinwoo memang tahu kode pintu  rumah gadis itu karena ia sempat mengintip ketika Yura memasukkan kodenya , sebenarnya sejak tadi ia telah berada diparkiran apartemen rumah Yura , saat melihat orang tua Yura telah meninggalkan rumah , ia segera bergegas masuk , yup ! bukan hanya teman-teman mereka yang tidak tahu tentang hubungan mereka tetapi orang tua Yura juga , padahal Jinwoo sangat yakin jika mereka tahu , Jinwoo akan di terima dengan baik berhubung orang tua mereka saling mengenal sejak lama. 
"kau sedang apa ? " tanya Jinwoo dengan suara yang sedikit mengantuk 
"yah!!! kau membuatku kaget, aku pikir ada penyeludup masuk kerumahku"
"dan ternyata pacarmu yang ganteng ini " Yura terkikih mendengar jawaban Jinwoo itu 
"bukan kah seharusnya kau memelukku ? kita sudah tidak bertemu 3 hari " kata Jinwoo merentangkan tangannya meminta Yura untuk masuk kedalam pelukannya tapi, gadis itu sama sekali tidak tergoda untuk rayuan Jinwoo itu
"yah! kau harusnya memelukku atau.. " Jinwoo tersenyum-senyum memikirkan 
"atau apa ? " tanya Yura 
"atau ini..... cup !" Jinwoo mengecup singkat bibir Yura , pipi Yura berlahan memerah memang ini bukan yang pertama kali tetapi tetap saja saat Jinwoo melakukannya membuat Yura merasakan ada kupu-kupu yang sedang mengetarkan halus perutnya " 
"wah wah wah, kau suka itu ya ? " Goda Jinwoo , tanpa menunggu jawaban Yura , Jinwoo telah memeluk gadis itu dan di balas oleh Yura
"kau sudah makan ? " tanya Jinwoo kemudian
Yura hanya menjawab dengan gelengan kepala 
"aku lapar, kita makan yuk" kata Jinwoo sambil mengandeng Yura keluar rumah . 

   Jinwoo mengajak Yura makan malam di salah satu restoran steak yang sering ia kunjungi dengan anggota mixstar , suasara restoran yang tidak cukup ramai adalah salah satu alasannya , karena jika sampai ada yang melihat mereka ini akan menjadi masalah besar . Keduanya menikmati makan malam mereka dengan menyenangkan , Jinwoo dan Yura saling bertukar cerita saat mereka tidak bertemu selama 3 hari karena jadwal Jinwoo di Jepang . 
Tanpa mereka sadari 2  orang wartawan tanpa sengaja melihat Jinwoo dan Yura masuk kedalam restoran steak itu . 2 orang wartawan itu memutuskan untuk menunggu Jinwoo dan Yura keluar dari restoran agar mereka bisa mendapatkan gambar mereka dengan baik. 
   Dan benar saja foto keduanya telah menjadi bahan perbincangan diinternet pagi harinya, di foto itu terlihat Jinwoo yang mengenakan topi jaketnya untuk menutupi wajahnya sedangkan Yura menggunakan masker dan penutup jaket juga , untung saja difoto itu wajah Yura tidak terlihat jelas . 
tetapi tetap saja itu membuat Jinwoo dan Yura cukup kaget . 
   Saat melangkah masuk di koridor sekolah beberapa siswa meminta penjelasan pada Jinwoo tentang siapa gadis itu tetapi Jinwoo hanya diam saja berjalan dengan tenang menuju kelasnya dan mendapati Yura yang sedang terlihat serius berbicara pada Hanna, entah apa yang mereka bicarakan
"yura, ini kau kan ?" kata Hanna setengah berbisik sambil memperlihatkan foto Jinwoo dan gadis itu di handphone nya 
"kau ini bicara apa ?" kata Yura terlihat gugup 
"yah ! kau tidak usah bohong lagi, kau lihat ! kau bahkan memakai sepatu yang aku berikan padamu saat ulang tahun mu
Yura terbelalak melihat itu 
"dasar bodoh " kata Hanna saat melihat reaksi Yura 
"shuuttt, Hanna-ya kau harus merahasiakan ini dari siapapun" 
"mmmm baiklah ,tapi yang pasti kau sangat hebat ! wahhh bagaimana bisa !!..." belum selesai Hanna berbicara Yura telah mendekap mulut Hanna agar sahabatnya itu berhenti berteriak-teriak seperti itu
   Akhirnya waktu makan siang telah datang dan itu membuat Jinwoo bisa berbicara dengan Yura 
"kau baik-baik saja?" tanya Jinwoo saat ia , Yura , Hanna dan Minho sedang duduk dikantin untuk makan siang
"aku baik-baik saja " Jawab Yura , sambil tersenyum tapi tetap saja ini masih membuat Jinwoo khawatir 
"yah, jadi kalian benar-benar pacaran ?" Tanya Minho 
"yah, apa kau tidak bisa melihat ? " kata Hanna yang jengkel dengan pertanyaan bodoh Minho itu. 
_______________________

   Sudah sebulan lamanya semenjak foto-foto Jinwoo dan Yura yang banyak dibicarakan oleh pengguna internet , masalah itu pun sudah dilupakan karena pemberitaan yang telah dihentikan oleh menejemen Jinwoo bernaung. selama sebulan itu juga Jinwoo dan Yura harus puas hanya bertemu disekolah untuk menghindari timbulnya masalah lagi . 
   Karena merasa keadaan sudah mulai tenang Jinwoo memberanikan diri datang kerumah Yura untuk menemui gadis itu yang sedang sendirian karena lagi-lagi ia ditinggal orang tua nya untuk mengurus kerjaan mereka . Yura membuka pintu apartemennya setelah melihat wajah Jinwoo di interkom 
"masuklah" kata Yura sambil berjalan masuk meninggalkan Jinwoo yang sedang membuka sepatunya
tapi tiba-tiba tanpa Yura sadari Jinwoo memeluk pinggangnya dan menumpangkan dagu ke bahu Yura sambil tetap memeluk gadis itu . 
"kau tau  , aku benar-benar merindukanmu,  kita bahkan harus berkenting seperti teman setiap saat disekolah , itu benar-benar membuatku lelah " kata Jinwoo 
"mmm, aku mengerti tapi bagaimana pun kita harus berhati-hati " jawab Yura sambil memegang jari" Jinwoo yg berada d perutnya. 
Jinwoo membalikkan tubuh Yura hingga mereka berhadapan .Jinwoo membelai lembut wajah Yura membereskan rambut yang ada di wajah gadis itu lalu mencubit lembut pipi Yura yang disambut dengan tawa manja gadis itu. Udara disekitar mereka terasa berat , jantung mereka berdebar kencang dan Jinwoo kembali menatap mata Yura untuk melepas kerinduan . 
"aku lapar" kata Jinwoo sambil memegang perutnya
"kau belum makan? bagaimana ya ? aku bahkan sudah kehabisan stok mie instan" 
"bagaimana kalau kita pergi ke supermarket ?" Tawar Jinwoo 
"kau yakin?" 
"mmm, kita hanya membeli mie instan dengan cepat lalu segera pulang, tidak akan berbahaya 
"baiklah " kata Yura lalu keduanya meninggalkan apartemen. 

   Saat telah selesai berbelanja di supermarket Yura dan Jinwoo melangkah keluar menuju mobil tapi !!! tanpa disangka banyak wartawan telah berkumpul diluar , sesaat setelah mereka keluar flash kamera menghujani mereka tanpa banyak bereaksi Jinwoo segera berlari masuk kedalam mobilnya . sedangkan Yura , gadis itu benar-benar kaget bahkan ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya , ia terpaku . 
Jinwoo yang sadar bahwa Yura tidak ikut masuk segera berlari keluar lagi lalu menarik tangan Yura masuk kedalam mobilnya . 
   Setelah mendapatkan tempat yang aman , Jinwoo dan Yura hanya terdiam di dalam mobil sibuk dengan pikiran masing-masing . lalu tiba-tiba handphone Jinwoo berbunyi , dari menejernya 
"yah ! kau dimana?" 
"aku di tempat yang aman Hyung, aku akan segera pulang." lalu ia segera mematikan telfonnya dan menatap Yura yang masih duduk disebelahnya 
"Yura-ya ! apa yang sebenarnya yang kau pikirkan ? hah ! kenapa kau tidak ikut berlari bersamaku ! dan kau hanya diam seperti itu ?! kau tahu !? para wartawan pasti telah mendapatkan foto wajahmu ! " teriak Jinwoo penuh emosi 
Yura tidak menjawab ia hanya memandang Jinwoo, pandangan yang sama sekali Jinwoo tidak mengerti , lalu tiba-tiba Yura membuka seatbelt nya dan bergegas untuk keluar tetapi tangannya di tahan oleh Jinwoo 
"akan lebih baik kalau aku pulang sendiri" kata Yura sambil melepaskan tangan Jinwoo dan membuka pintu mobil lalu ia benar-benar melangkah pergi tanpa berbalik. 
"aarrgghh!!! " teriak Jinwoo sambil memukul setir mobilnya , ia benar-benar tidak mengerti apa yang dipikirkan Yura . 
    Yura mengkunci kamarnya setelah ia sampai di rumah , ia hanya duduk ditempat tidurnya memikirkan tentang kejadian yang baru saja terjadi itu , tetapi yang membuat hatinya sedih adalah Jinwoo menyalahkannya , Jinwoo membentaknya ! tanpa terasa air matanya telah mengalir deras dipipinya tak bisa ia tahan lagi . Yura melirik kearah handphone nya semenjak tadi panggilan masuk dari Jinwoo tak di pedulikannya , ia memerlukan waktu untuk berpikir. 
   Tak berbeda jauh dari Yura , Jinwoo memutuskan tak keluar dari kamarnya selangkah pun . ia hanya terus memandang handphone nya berharap Yura membalas satu saja pesannya tetapi nihil , gadis itu benar-benar tidak memperdulikannya , untuk kesekian kali Jinwoo mencoba menelpon Yura tapi gadis itu tidak menjawab lagi ...

Bersambung ...

twitter @gladysmariatan 

Selasa, 10 November 2015

WARM HEART (PART 3)

   Yura melempar tas sekolahnya kesembarang tempat lalu segera membaringkan tubuhnya yang lelah ditempat tidur, ia berusaha untuk tidak memikirkan kejadian dikolam renang tadi tapi, gagal ! wajah Jinwoo terus muncul dipikirannya membuatnya frustasi . Yura bangkit dari tempat tidur dan segera menyambar handuk nya , mungkin dengan mandi pikirannya akan kembali normal .
   Jinwoo mengikuti Yura yang berjalan cepat menyusuri koridor sekolah pagi itu . Setelah melewati beberapa ruangan kelas lainnya akhirnya Yura membuka pintu kelasnya dan masuk . Jinwoo menyusul dan memasuki ruang kelasnya itu juga .
"huaaaaa" Jinwoo berteriak untuk mengagetkan Yura yang sejak tadi tidak sadar dengan kehadirannya
"yah!"
"hahahaha so cute" Jinwoo tersenyum dengan respon dari Yura itu membuatnya mengelus kepala gadis itu. Tanpa Jinwoo sadari perlakuannya itu membuat Yura tersipu malu .
   Jam pelajaran telah dimulai begitu juga dengan kelas Yura dan Jinwoo , hari ini Pak Martin akan membagikan hasil ulangan mereka minggu lalu dan Yura sudah sangat yakin ia pasti dapat nilai yang buruk lagi karena sekeras apapun ia berusaha belajar ia sangat yakin kalau pelajaran kimia yang memuakkan ini tidak akan masuk diotaknya .
"Yura ! jika nilai kamu masih seperti ini di ulangan minggu depan , saya akan memanggil orang tua mu" kata Pak Martin sebelum meninggalkan kelas.
Yura menarik nafas panjang sambil menatap hasil ulangannya itu , setidaknya angka 5 jauh lebih baik daripada 3 seperti ulangan sebelumnya.
"Yura-ya kau baik-baik saja ? " kata Hanna yang juga ikut memandang hasil ulangan Yura
"aku benar-benar tidak tahu lagi , aku benar-benar muak sama kimia" Yura mengacak-ngacak rambutnya frustasi. Hanna memandang prihatin pada sahabatnya itu.
   Jinwoo juga memandang prihatin kepada Yura yang terlihat begitu kesusahan dengan pelajaran kimia , lalu Jinwoo memandang ulangannya yang mendapat nilai 8 . Jinwoo mengecek jadwalnya yang dikirimkan oleh managernya lewat sms ,lalu ia tersenyum tipis sambil memandang Yura yang sedang bercanda bersama beberapa murid lainnya.
______________________________
   Jam pelajaran telah berakhir semua murid telah bersiap untuk pulang begitu juga dengan Jinwoo tetapi kali ini dia tidak berencana untuk pulang secepat mungkin seperti biasa , Jinwoo melangkah menghampiri meja Yura dan langsung menarik tangan gadis itu .
"kenapa ? " kata Yura kaget
"ayo ikut aku "
sebelum Yura bisa berbicara Jinwoo telah menariknya meninggalkan kelas .
"woah ! mereka benar-benar mencurigakan" kata Hanna yang melihat kejadian tadi sambil geleng-geleng kepala.
   "Jinwoo , kau ini mau kemana ? tidak bisakah kau memberi tahuku ? hah? Jinwooo~"
"tidak bisakah kau diam ?" kata Jinwoo masih menarik tangan Yura . Yura hanya bisa pasrah mengikuti Jinwoo
"tadaaa~ kita sampai "
"heol , jadi kau repot-repot menyeretku hanya untuk menemanimu ke perpustakan ? Jinwoo hanya mengangguk dan kembali menarik Yura tapi gadis itu tidak bergerak dari tempatnya
"Jinwoo-ya aku ingin pulang"
"iya, kau bisa pulang " kata Jinwoo sambil tersenyum
"benar ? aku bisa pulang ?" jawab Yura dengan mata berbinar
"iya kau bisa pulang tapi setelah menemaniku di perpustakaan" Jawab Jinwoo seenaknya lalu kembali menarik Yura . Yura hanya menghela nafas frustasi .
"kenapa aku bisa kenal orang seperti ini sejak kecil !?" kata Yura dalam hati sambil menatap tangan Jinwoo yang masih menarik tangannya.
   Yura menatap malas buku kimia yang di bawa Jinwoo dari rak-rak buku perpustakaan itu menuju meja mereka di sudut perpustakaan . Sekarang Yura mengerti kenapa Jinwoo mengajaknya ke perpustakaan .
"Jinwoo- ya , kenapa kau ingin membantuku belajar ? sebenarnya kau tidak perlu repot-repot seperti ini"
"kau lupa ? aku ini temanmu sejak kecil , aku tidak ingin melihatmu dapat masalah"
Yura tersenyum sangat manis kepada Jinwoo "Jinwoo ~ terima kasih" . Jinwoo tidak menjawab ia hanya kembali mengelus kepala Yura .
   Tidak terasa waktu telah berjalan sangat cepat , sudah hampir jam 5 sore dan Jinwoo masih saja mengajarkan beberapa pelajaran Kimia yang akan keluar di ujian minggu depan kepada Yura sedangkan
Yura sudah terlihat sangat bosan dan mengantuk , tanpa ia sadar ia benar-benar tertidur saat Jinwoo masih menerangkan pelajaran padanya .
"jadi Yura kau sudah mengerti? " kata Jinwoo lalu memalingkan wajahnya dari buku kearah Yura yang ternyata sudah tertidur.
Jinwoo hanya bisa tersenyum mendapati Yura yang sudah tertidur " dasar Yura si puteri tidur"  katanya sambil memeberskan buku-buku dan berjalan keluar perpustakaan meninggalkan Yura . Sesampainya di dalam mobil yang telah menjemputnya Jinwoo mengirim pesan kepada Yura agar gadis itu segera pulang .
______________________________

   Beberapa hari sebelum ujian Kimia , Jinwoo masih terus membantu Yura belajar walaupun terkadang terhambat oleh jadwal latihan bersama Mixstar  dan shooting drama nya .
hari ujian datang juga dan itu membuat Yura cemas pasalnya jika ia tidak bisa mendapatkan nilai yang baik pada ujian ini , orang tua nya akan di panggil untuk bertemu dengan Pak Martin .
"Yura. kau pasti bisa tidak usah secemas itu " kata Jinwoo yang baru saja datang
"kau yakin aku bisa ? "
"mmm.. kalau kau bisa mendapat nilai 8 aku akan mentraktirmu makan ramyoen di kantin sekolah" kata Jinwoo
"yah! yang benar saja !  kau ini Idol , kau harusnya mentraktirku makan daging bukan ramyoen"
"hahahha ternyata selain suka tidur ternyata kau rakus juga ya "
Yura hanya mencibir mendengar itu .
   Suasana kelas yang sebelumnya ramai kini berubah menjadi tenang , semua murid sibuk berkonsentrasi untuk mengisi lembaran ujian itu . Yura tanpak tenang mengerjakan ujiannya mencoba untuk mengigat pelajaran yang telah dipelajarinya beberapa hari ini bersama Jinwoo.
waktu ujian kimia telah berakhir dan itu benar-benar membuat Yura dapat bernafas lega hanya tinggal menunggu hasilnya .
   Yura berlari mencari Jinwoo disetiap sudut sekolah sambil membawa hasil ujian kimia nya yang baru saja di bagikan . ia benar-benar ingin berterima kasih pada Jinwoo karena ia bisa mendapatkan nilai 8 .
saat Yura berhasil  menemukan Jinwoo yang sedang duduk santai sambil memainkan handphone nya di pinggir lapangan , yura segera berlari menemui cowok itu .
"Jinwoo~ lihat ini !! " kata Yura sambil memperlihatkan hasil ujiannya
Jinwoo tersenyum senang saat melihat nilai 8 yang didapatkan Yura . "good job"
"Terima kasih ini semua karena kau membantuku" kata Yura tanpa sadar memeluk Jinwoo
Jinwoo tersenyum saat Yura memeluknya , ia membiarkan gadis itu memeluknya malah ia membalas pelukan Yura untuk mengusili nya.
"wah , aku tidak tahu jika membantu seorang Yura akan mendapatkan pelukan seperti ini , harusnya aku membantumu dari dulu" Yura yang mendengar itu segera melepaskan pelukannya , dengan malu-malu ia melihat Jinwoo yang masih tersenyum tidak jelas padanya
"yah! kau ini bicara apa ?!"  kata Yura lalu menginjak kaki Jinwoo dan berlari meninggalkannya
"ahhh~" Jinwoo hanya bisa merintih kesakitan .
   Yura berlari menuju toilet wanita , ia sangat malu karena memeluk Jinwoo seperti itu. Yura membasuh wajahnya segera setelah ia sampai tapi sepertinya air tidak membantu sama sekali menghapus bayangan Jinwoo dari pikirannya, bahkan Yura masih bisa mencium wangi maskulin pada tubuh Jinwoo . Yura memukul-mukul pipinya sendiri karena mengingat tentang hal itu . "yura sadarr. sadarrr" katanya pada dirinya sendiri.
________________________

   Saat Jinwoo sedang memakan makan siangnya di kantin itu sangat sexy menurut Yura , saat Jinwoo sedang menceritakan tentang game bersama temannya itu terlihat sangat imut bagi Yura , saat Jinwoo sedang menghapus papan tulis itu terlihat sangat gagah menurut Yura , saat Jinwoo sedang mengantuk saat jam pelajaran itu terlihat sangat tampan menurut Yura , saat Jinwoo mengigit bibir bawahnya seperti saat ini , itu membuat Yura kehilangan akal sehatnya .
Yura menggelengkan kepalanya sangat kencang mencoba menghapus bayang-bayang Jinwoo dari pikirannya.
"yah Yura kau bertingkah aneh akhir-akhir ini " kata Hanna yang sedari tadi memperhatikan Yura
"aa..aku ? aneh ? "
"mmm, seperti tadi kau tiba-tiba saja menggelengkan kepalamu seperti orang yang sudah kehilangan akal sehat"
"eyyy, itu hanya perasaanmu saja hanna-ya "
"ahh.. benarkah ?" jawab Hanna tidak percaya
"mmm" Jawab Yura mencoba bersikap normal.
   Yura duduk sendirian di taman belakang sekolah yang sepi , ia mencoba berpikir tentang dirinya sendiri yang akhir-akhir ini aneh .
"aku tidak jatuh cinta sama jinwoo kan ? " tanya nya dalam hati " tidak tidak " jawabnya lagi sambil menggeleng kepala
   Yura melihat sekitar taman dan betapa kagetnya ia saat menemukan Jinwoo yang sedang tertidur di salah satu kursi taman itu . Yura berjalan menghampiri Jinwoo lalu hanya diam menatap Jinwoo yang sedang tidur.
"Jinwoo, bisakah kau tidak berbuat baik lagi padaku ? " kata Yura berbicara kepada Jinwoo yang sedang tertidur " sebenarnya aku tidak perna ingin mempunyai perasaan seperti ini padamu jika kau tidak selalu berbuat baik padaku " lanjut Yura " aku tak punya pilihan lain selain menyukaimu jika kau terus baik padaku " Yura bersusah payah menahan air matanya yang akan jatuh " setelah itu aku yang akan terluka , aku yang akan menangis karena mungkin saja kau tidak menyukaiku, aku tidak ingin hal itu terjadi . Jadi jangan berbuat baik lagi padaku" Kata Yura
  Saat Yura akan pergi meninggalkan Jinwoo yang masih tidur tiba-tiba saja.. " Apa yang sudah ku lakukan padamu Yura " Jawab Jinwoo "aku berbuat baik karena aku mau" jawab Jinwoo lagi .
Yura hanya bisa diam mendengarkan Jinwoo tapi cowok itu tidak melanjutkan perkataannya , ia hanya segera bangkit dari duduknya dan berlalu meninggalkan Yura yang memandangnya dari jauh.
______________________________

Sudah tiga hari semenjak kejadia Yura mengutarakan perasaanya pada Jinwoo itu , semuanya masih sama seperti biasa tidak ada yang berubah , bahkan Jinwoo bersikap seperti ia tidak mendengar apapun dari Yura . Ada perasaan kecewa terselip di hati Yura karena sepertinya Jinwoo tidak menanggapi perasaanya sama sekali , akhirnya Yura memutuskan untuk bersikap diam kepada Jinwoo ia tidak banyak berbicara jika bukan sesuatu yang penting .
   Jinwoo sangat menyadari sikap Yura yang berubah padanya , Yura bahkan tidak ingin duduk di meja yang sama dengannya ketika makan siang , Yura benar-benar menghingdarinya dan itu membuat Jinwoo kesal.
Jinwoo sengaja menunggui Yura yang sedang membereskan alat-alat belajarnya saat semua siswa sudah meninggalkan kelas bahkan ia menyuruh Hanna untuk meninggalkan Yura sendiri. Saat gadis itu akan keluar dari kelas Jinwoo menahannya dan menutup pintu kelas.
"aku ingin bicara padamu " kata Jinwoo akhirnya setelah lama mereka tidak berbicara
"kau mau bicara apa?"
"kau menghindariku kan ?"
Yura hanya diam tidak menjawab pertanyaan yang sudah sangat jelas jawabannya
"aku bertanya padamu, kau seharusnya menjawab"
"aku membencimu atas semua yang kau lakukan !"
kata-kata gadis itu membuat Jinwoo tersentak namun ia tidak bisa bereaksi .Selama beberapa saat hanya keheningan yang menyelimuti mereka sampai akhirnya Yura melangkah untuk pergi tapi dengan cepat Jinwoo menahan tangan gadis itu .
"apa lagi?" desah Yura dengan suara kesal
"aku tidak ingin kau menjahuiku seperti ini Yura, tolong jangan benci padaku dan jangan tersenyum pada pria lain . Kau hanya boleh tersenyum padaku , hanya boleh menyukaiku " Jinwoo mengatakannya hanya dengan sekali tarikan nafas .
Yura membelalakan matanya lebar mendengar perkataan Jinwoo itu lalu ia menghela nafas panjang
"jangan egois Jinwoo . Benar aku menyukaimu tapi kau tidak bisa berbuat seenakmu , kau benar-benar kejam " kelopak mata Yura terasa berat , sesuatu mengganjal disana . Sekali saja berkedip ia yakin airmatanya akan tumpah.
Yura segera berbalik dan meinggalkan Jinwoo seorang diri di dalam kelas , Jinwoo tidak tahu harus berkata apa lagi selain menatap lurus kepergian Yura , ia sangat sadar kalau permintaanya itu egois tapi ia hanya ingin perasaan Yura berubah terhadapnya , ia ingin menjadikan Yura miliknya tetapi ia tak bisa..

   Setelah peristiwa itu Yura benar-benar menjahui Jinwoo karena ia tidak ingin hatinya lebih sakit lagi . Tanpa Yura sadari menjauhnya Yura dari hidupnya membuat Jinwoo merasa sangat kehilangan dan sedih karena jauh dilubuk hatinya ia juga memiliki perasaan yang sama untuk Yura tetapi Jinwoo tidak ingin Yura lebih sakit lagi nantinya , ia tidak ingin kehidupan Yura menjadi kacau karena berpacaran dengan idol sepertinya.

Bersambung.. maaf karena part ini kependekan :(

Twitter @gladysmariatan


Selasa, 27 Oktober 2015

WARM HEART (PART 2)

   Yura memberanikan dirinya untuk menatap mata Jinwoo yang sedang menatapnya dengan kesal , ia sebenarnya sangat ingat apa yang terjadi beberapa hari lalu itu tetapi ia terlalu malu untuk mengakui dan meminta maaf pada Jinwoo lagi pula pihak yang menahan rasa malu itu adalah dirinya bukan Jinwoo jadi tidak masalah jika ia berpura-pura tidak tahu apapun
"tidak ada ! tidak ada yang perlu aku bicarakan denganmu" Jinwoo hanya dapat melongo melihat Yura yang telah meninggalkan kelas.
Yura hanya bisa menatap hujan dihadapannya , jarak antara gedung sekolah dan parkiran sekolah cukup jauh dan sekarang ia sangat yakin kalau supirnya itu sudah tidur nyenyak didalam mobil karena lama menunggunya , Yura merutuki nasip nya "kalau bukan karena Jinwoo aku tidak akan terjebak hujan begini"
"kau menyalahkanku atas kesialanmu sendiri? " Yura dibuat kaget oleh Jinwoo yang telah berdiri di sampingnya , Yura tidak menjawab ia hanya terlalu lelah untuk berdebat .

10 menit telah berlalu dengan tenang hanya suara hujan yang terdengar disetiap sudut sekolah Yura terlalu malas untuk mengajak Jinwoo bicara ia takut kalau cowok itu akan menanyakan tetang masalah itu lagi, tiba-tiba deringan handphone Jinwoo memecahkan kesunyian diantara mereka
"ya , ada apa ? " jawab Jinwoo dengan malas
"kau sudah pulang sekolah kan ?" tanya manajernya dari seberang sana
"mmmh.." jawab Jinwoo mengiyakan
"aku akan menjemputmu sekarang jadi tunggulah dengan tenang jangan kemana-mana , mengerti ?"
"mmmmhhhh"
 Jinwoo memasukkan handphone nya kedalam saku celana , Jinwoo menatap hujan yang sepertinya belum ingin berhenti lalu menatap Yura yang sedari tadi berdiri dengan tenang di sampingnya .
"kita tidak bisa begini , aku akan segera dijemput dan kau tidak mungkin disini sendirian " mendengar itu Yura hanya menatap Jinwoo bingung .
Jinwoo menarik nafas panjang dia benar-benar terlihat bodoh didepan cewek ini.
"tidak apa -apa kau bisa pergi lagi pula supirku telah menunggu di parkiran setelah hujan berhenti aku akan segera kesana " Yura menjawab tanpa menatap Jinwoo
lama jinwoo berpikir apa yang sebaiknya ia lakukan ? tiba-tiba handphonenya berdering ada pesan masuk yang berisi bahwa managernya telah tiba di parkiran .
tanpa berpikir lagi Jinwoo segera membuka jaket yang dipakainya sedari tadi lalu merentangkan jaket itu di atas kepalanya dan Yura
Yura , gadis itu hanya menatap Jinwoo dengan heran , ia sama sekali tidak mengerti apa yang akan dilakukan cowok itu .
"ayolah Yura kita tidak bisa terus disini kau hanya perlu berlari denganku keparkiran "
"tapii.."
"aku hitung sampai tiga setuju tidak setuju kau harus mengikutiku !! 1.. 2.. 3.."

Jinwoo dan Yura berlari menembus hujan bersama dengan memakai jaket jinwoo sebagai payung .
Jinwoo melihat ke arah Yura sekilas hanya sekilas tetapi ia sangat yakin melihat gadis itu tersenyum membuat Jinwoo juga ikut tersenyum
"Yura-ya apa kau tidak ingat ini adalah kedua kali nya kita berpayungan seperti ini? " Jinwoo hanya bisa bertanya dalam hatinya sambil menatap Yura sekilas.

   Jadwal Maxter  hari ini adalah pemotretan untuk sebuah brand jaket terkenal , Jinwoo bersama tiga anggota Maxter lainnya Sinwan , Max dan LE segera bersiap-siap sesampainya mereka di Studio pemotretan. Tak terasa waktu sangat cepat berlalu matahari telah berganti menjadi bintang -bintang , Jinwoo telah menyelesaikan bagiannya memutuskan untuk mengistirahatkan dirinya sedikit , wajah Yura yang sedang tersenyum padanya tiba-tiba melintas di kepalanya membuatnya tersenyum hanya dengan memikirkan Yura sudah dapat membuatnya tersenyum ini gila pikir Jinwoo .
"yah ! kau baik-baik saja kan ? kau masih waras kan ? " Tanya Max leader group nya itu
"memangnya aku kenapa ?"
"kau tersenyum sendiri sangat lebar, seperti ini " Max menunjukkan bagaimana Jinwoo tersenyum tadi tapi dibuat berlebihan oleh Max
"aku tidak mungkin bisa tersenyum selebar itu , kau lupa ya Max hyung aku tidak punya bibir lebar sepertimu" balas Jinwoo sambil tertawa-tawa sembari memegangi perutnya
"apa selucu itu hah?"
"mmmhh hahahaha" jawab Jinwoo masih tertawa Max hanya menarik nafas dan ikut tersenyum memandang Jinwoo

   Yura memandang dengan malas cewek-cewek dari kelas sebelah yang mengintip Jinwoo dari jendela dan pintu kelasnya menurutnya itu sangat menganggu ketenangan kenapa?pertama karena cewek-cewek itu akan berteriak-teriak kedua tertawa-tertawa genit dan ketiga menyapa Jinwoo dengan suara yang sengaja di buat imut benar-benar membuat mual . Yura menatap Jinwoo yang sedang menyalin pekerjaan rumah (PR) milik Minho berapa kali pun ia berusaha melihat sisi ketampanan cowok itu  Yura benar-benar tidak menemukannya selain Jinwoo yang berantakan dengan lengan seragamnya yang digulang sedikit lalu rambutnya yang berponi itu , Yura kembali menatap cewek-cewek itu yang sedang berteriak memanggil nama Jinwoo
"yah! kalian itu sangat berisik !! diam lah !! atau pergi dari sini " teriak Yura dari tempatnya duduk sambil mengerakkan tangannya dengan gaya mengusir.
Minho dan Jinwoo hanya melongo melihat Yura "wah sepertinya Park Yura salah makan tadi " kata Minho sambil kembali memainkan game di handphone nya

   Kelas tanpak tenang karena pelajaran matematika baru saja di mulai semua sedang fokus memperhatikan papan tulis dan mencatat begitu juga dengan Yura , kelas tiba-tiba berubah ramai saat Pak Sam memutuskan membagi kelompok menjadi dua orang untuk mengerjakan soal 15 nomor yang di berikannya .
Jinwoo memandang Yura dengan bosan bagaimana tidak Yura yang adalah teman kelompok nya hanya sibuk sendiri mengerjakan tugas itu tanpa memperdulikannya.
"yah kau lupa kalau ini kerja kelompok ? kita harusnya mengerjakannya bersama bukannya kau mengerjakannya sendiri atau paling tidak  beri aku jawabannya " kata Jinwoo yang sudah mulai malas .
tanpa banyak bicara Yura memberikan bukunya pada Jinwoo dan menyuruhnya untuk mencatat jawabannya.
Jinwoo menguap lagi untuk kesekian kali sejak tadi ia tidak melakukan apapun selain melihat Yura yang sibuk mengerjakan soal-soal itu , setelah lama berpikir akhirnya Jinwoo memutuskan untuk bertanya pertanyaan yang sejak lama ingin di tanyakannya pada Yura .
"Yura, mmm... kejadia kemarin apa kau tidak perna merasa kejadian itu perna terjadi? "
"maksudmu ? " jawab Yura masih sambil mengerjakan tugas
"seperti kau sudah perna mengalaminya sebelumnya" jawab Jinwoo penuh harap
"ku rasa tidak perna , kenapa?"
"ahh... tidak, lupakan saja " jawab Jinwoo berusaha menutupi perasaannya tak dapat dipungkiri ada perasaan sakit di hatinya , entah mengapa ...
Yura hanya mengaggukan kepalanya lalu kembali mengerjakan tugas kelompok mereka itu.

   Jinwoo menatap air dikolam renang itu dalam diam , pikirannya kembali megingat kejadian tadi siang saat ia berusaha menanyakan tentang masa kecil mereka kepada Yura dan gadis itu benar-benar tidak ingat apapun. Jinwoo meringis merasa sangat bodoh karena ternyata selama ini hanya dia yang mengangap peristiwa lama itu sebagai sesuatu yang istimewa Jinwoo tertawa menertawakan dirinya sendiri.
ditempat lain Yura melihat kearah kursi Jinwoo dan kursi itu kosong sepertinya Jinwoo membolos pelajaran terakhir ini tiba-tiba Yura teringat perkataan Jinwoo tadi siang
"apa maksudnya ya? " namun tiba-tiba Yura teringat perkataan mama nya beberapa hari yang lalu

"yura , kau ingat dengan anak teman mama Bu Sora yang dulu teman sekolah kamu waktu sekolah dasar ? "
"Yura tidak ingat ma , ada apa memangnya?"
"kamu benar - benar tidak ingat ? padahal kamu dan dia dulu teman sekolah dan kalian sering bermain bersama" 

"benarkah ? maaf aku tidak ingat apapun ma , mama kan tau dulu kepalaku perna terbentur sangat keras saat SMP karena terjatuh mungkin karena itu aku lupa beberapa hal "
"ahh.. maaf mama lupa , jadi anak teman mama itu sekarang sudah jadi idol, benar-benar keren"

"jangan - jangan .. itu Jinwoo ?!" Yura refleks menutup mulutnya karena kaget.

   Jam pelajaran terakhir telah usai murid-murid sedang mengemasi barang-barang mereka , Yura terlihat sangat buru-buru mengemasi barangnya ia memasukkan semua bukunya dengan asal , ia bermaksud untuk bertemu dengan Jinwoo
"Minho-ya kau tau dimana Jinwoo ? "
"Jinwoo? oh dia tadi bilang ingin ke kolam berenang sekolah mungkin dia masih disana"
"ahh.. Terima kasih ya" jawab Yura lalu lari meninggalkan Minho
"Yura , kau mau kemana ? " tanya Hanna yang sadar kalau ditinggal pergi oleh Yura
"mau pulang denganku ? " Tanya Minho yang masih berada didalam kelas bersama Hanna
"kau sudah gila " Jawan Hanna lalu meninggalkan Minho .

   Yura mengatur nafasnya sesampainya ia di kolam renang milik sekolah itu ia berlari cukup jauh dari kelasnya yang berada di lantai dua menuju kolam renang yang berada dilantai empat sekolah bukan hanya itu , kolam renang ini cukup luas sedangkan Yura melihat Jinwoo berada di kolam renang yang paling besar di ujung ruangan itu.
" Yah ! Jinwoo apa yang kau lakukan disini ? kenapa kau membolos pelajaran ?"
Jinwoo tidak menjawab ia hanya menatap Yura malas dan kembali membereskan barang-barangnya , ia baru saja selesai berenang bahkan rambutnya masih basah.
"yah ! Jinwoo aku bicara padamu!"
Jinwoo hanya kembali kembali melihat Yura sekilas lalu membereskan barangnya lagi.
"aku pergi duluan" kata Jinwoo tiba-tiba saat selesai membereskan barangnya lalu berjalan melewati Yura
"tu..tu...tunggu!" teriak Yura dan Jinwoo berhenti berjalan lalu membalikan badannya kearah Yura yang berada di belakangnya
"ada apa?"
"aku......... aku ingat ! " kata Yura sambil menundukkan kepalanya tak berani melihat Jinwoo dan akhrinya kata-kata itu dapat diucapkan oleh Yura dengan susah payah .
Jinwoo tersenyum melihat kelakuan Yura itu tiba-tiba hatinya berdebar...ia benar-benar tak menyangka Yura ingat .
"tapi... aku tidak ingat saat kita berpayungan atau bermain bersama, maaf . saat SMP aku perna jatuh dari sepeda dan kepalaku terbentur dibatu aku sampai harus dirawat dirumah sakit jadi sepertinya ada beberapa hal yang aku lupa" Jinwoo sangat kaget mendengar penjelasan Yura ia segera berlari kearah Yura dan mengecek badan dan kepala gadis itu.
"kau tidak apa-apa ?" Jinwoo bertanya dengan nada cemas
"aku tidak apa-apa kejadian itu sudah lama" jawab Yura sambil tersenyum
"syukurlah , Yura-ya sebaiknya kita keluar dari sini sebentar lagi kolam akan ditutup " kata Jinwoo sambil mengambil tasnya yang tadi ia lempar ke lantai karena panik

  Jinwoo berjalan terlebih dahulu lalu diikuti Yura dari belakang saat tiba di pintu Jinwoo menarik gagang pintu itu tetapi tidak dapat terbuka .
"kenapa ? ada masalah ? " tanya Yura
"Yura-ya sepertinya kita terkunci "
"apa!!"

   Jinwoo dan Yura duduk dikuris yang tersedia disana , keduanya hanya duduk tanpa berbicara apapun.
"apa kau tidak bisa menghubungi seseorang untuk mengelurkan kita dari sini? " tanya Yura
"handphone ku lowbat" jawab Jinwoo singkat
"ah! aku baru ingat waktu itu aku menyimpan nomor satpam sekolah kita ! " kata Yura sambil mencoba mencari di kontaknya  "ah ini dia "
"ckck.. dari tadi kita seperi orang bodoh disini dan ternyata kau bisa mengirim pesan pada satpam sekolah , ingatanmu memang buruk"
"yah! kamu mengataiku ?"
"bukan mengatai tetapi itulah kenyataannya "
"terserah kau saja , tunggulah sebentar aku sudah mengirim pesan padanya"

   Jinwoo diam-diam memperhatikan Yura yang sedang memainkan handphone nya ia sangat senang karena Yura bisa mengingat kalau dulu mereka adalah teman saat kecil . Yura yang merasa terus diperhatikan oleh Jinwoo akhirnya mengalihkan perhatiannya dari handphone nya kepada Jinwoo
Mata keduanya bertemu Yura merasa Jinwoo menatapnya sangat dalam itu membuat jatung Yura beredebar tidak karuan .
Jinwoo ragu sejenak . Kemudian jarak mereka semakin dekat . Ia bisa mendengar deru nafas Yura yang tidak teratur . Tangannya menyentuh rambut , pipi dan bibir gadis itu . Jinwoo kembali mendekatkan wajahnya dengan Yura sekarang bibirnya berjarang satu senti dari bibir gadis itu . ia bisa merasakan Yura sedikit gemetar . bibir Jinwoo sudah hampir mengenai bibir Yura ... namun tiba-tiba... suara pintu di buka membuat Yura menjauhkan wajahnya dan berdiri lalu berjalan dengan cepat menuju pintu dan menghilang di kegelapan koridor sekolah.
Jinwoo hanya tersenyum menatap Yura yang salah tingkah itu.
"eyy. Pak kau datang disaat yang tidak tepat" kata Jinwoo lalu meninggalkan satpam sekolah yang tidak mengerti dengan perkataan Jinwoo.

Bersambung ...

Twitter @gladysmariatan
Instagram @gladyssmaria_










Jumat, 09 Oktober 2015

WARM HEART (PART 1)

   Yura membuka mata karena suara kelas yang mendadak ramai ia mengerjap mata dengan malas seharusnya ia bisa tidur lebih lama lagi karena dua guru dijadwalkan tidak masuk untuk mengajar hari karena urusan pribadi . Yura membuka jendela kelas yang berada tepat disebelah tempat duduknya tiba-tiba hujan turun semakin lama semakin deras , suara hujan yang hangat dan teratur membawanya keluar dari keramain saat itu.
Suara heboh Hanna memanggil namanya memecah ketenangannya dan membawanya kembali pada keramaian kelas.
"yah, kau sudah dengar berita hari ini ? " kata Hanna sambil memandang Yura dengan mata berbinar-binar
"belum " Jawab Yura tidak tertarik sama sekali
"itu karena kau hanya tidur saja didalam kelas, membosankan "
"mmmm"
"Yura , kau tau Maxter kan ? Boy group yang baru saja debut tahun lalu , kau tau kan ?"
"aku tidak tahu"
"wah! kau ini benar-benar ! apa kau tidak perna menonton tv dirumah ?!" Hanna mencibir , sebal
"kau tahu aku kan ? aku tidak tertarik sama sekali dengan hal-hal seperti itu "
"terserah ,terserah , berita pentingnya adalah salah satu membernya Jinwoo oppa akan sekolah disini ! disekolah kita ! woah ini benar-benar keren!" kata Hanna antusias nyaris membuatnya berteriak kegirangan.
sedangkan Yura hanya memasak wajah datar .
   Koridor sekolah yang biasanya tanpak sepi hari ini tanpak ingar - bingar dengan suara camera handphone dan teriakan yang didominasi oleh murid wanita. Yura memperhatikan sekelilingnya tanpa minat ia berusaha mencari Hanna sahabatnya yang ia yakini ada diantara murid-murid itu.
"permisi , permisi , permisi " Yura terus melangkah melewati murid-murid yang berkumpul tanpa ia sadari ia melangkah sudah sangat jauh hingga wajahnya menabrak sesuatu yang membuat siswa-siswa disana histeris , jantung Yura serasa berhenti ia tahu sesuatu yang memalukkan sedang terjadi padanya .
"apa yang sedang kau lakukan ?!" tanya seseorang dengan suara yang dingin.
 Sambil memajamkan mata dan mengumpulkan seluruh jiwanya Yura memberanikan diri menatap orang yang baru saja ditabrak olehnya
"Maaf" katanya dan langsung segera berlari meninggalkan tempat itu menuju kelasnya .
"yah ! Yura ! tunggu aku " Teriak Hanna yang juga ikut berlari meninggalkan koridor

Setibanya di kelas Yura hanya berdiri terpaku di mejaya seperti patung. hal yang sama juga terjadi pada Hanna yang juga tanpak sangat terkejut . Beberapa menit berlalu perlahan Hanna menghampiri Yura
"Yura, kau baik-baik saja ? " suara dari Hanna membuat Yura tersadar dari lamunannya
"hah? ... Hanna-ya ? apa yang tadi terjadi ? "
"Yura! kau benar-benar keren ! bagaimana rasanya menciun dada bidang Jinwoo oppa ? "
"rasanya ? kau tanya bagaimana rasanya ? rasanya sangat memalukan hingga rasanya aku ingin mati saja !"
lalu Yura berteriak histeris dan menyembunyikan wajahnya . Hanna hanya tertawa melihat Yura .

_________________________

Sudah seminggu kejadian itu berlalu dan itu masih membuat kepala Yura pening saat mengingatnya , sialnya lagi Jinwoo menjadi salah satu murid dikelasnya .
Jinwoo membuka pintu kelas yang masih kosong dengan tatapan dingin  dan segera menuju kursinya tidak lama kemudian Yura melangkah masuk , gadis itu hanya menatapnya sekilas lalu menuju kursinya dan mengeluarkan buku tebal dari tasnya lalu menidurkan kepalanya . ia tidur lagi . ini sudah berapa kali Jinwoo melihat gadis itu tidur didalam kelas.
   Cahaya matahari menyelinap masuk dari jendela kelas yang tak berkerai dan cahayanya langsung mengenai Yura yang sedang tidur gadis itu cukup terganggu itu terdengar dari suara eluhan yang keluar dari bibirnnya .
Jinwoo berdiri menghampiri meja Yura lalu tanpa ia sadari ia telah berdiri menatap gadis itu dan mencoba menutupi cahaya dengan tangannya agar tidur Yura tidak terganggu .
   Beberapa menit berlalu dengan cepat dan Jinwoo masih diam ditempatnya berdiri masih memandangi Yura tiba-tiba cuaca yang cerah berubah hujan mulai turun dengan malu-malu , Jinwoo menatap hujan ia jadi teringat gadis kecil itu lagi jika hujan turun membawanya kembali pada kenangan masa lalu yang ia rindukan, Pikirannya melayang pada hari itu ketika hujan turun . Seorang anak kecil bermata cokelat dengan rambut yang di ikat kuda  menghampirinya yang sedang menatap hujan didepan pagar sekolahnya.
"kau belum pulang ? " tanya anak bermata cokelat itu
"belum , aku tidak membawa payung dan hujannya sangat deras " jawab Jinwoo kecil sambil menatap teman sekolahnya itu.
"aku membawa payung , bagaimana kalau kita pulang bersama ?"
"mmm, baiklah " jawab Jinwoo mengiyakan lalu berlari masuk kedalam payung gadis kecil itu .

   Saat jam istirahat dimulai Jinwoo dan Minho memilih duduk dipinggir lapangan untuk menghindari murid-murid lain yang sebagian besar sedang memenuhi katin.
" yah, Jinwoo bagaimana rasanya dikejar-kejar banyak gadis ? lihatlah bahkan sekarang mereka sedang melihatmu diam-diam " Tanya Minho pada Jinwoo sahabatnya dari kecil itu
Jinwoo tidak menjawab dan hanya kembali meminum ice coffee nya
"wah , Kim Jinwoo jangan-jangan kau masih memikirkan cinta pertamamu itu ? " ledek Minho tanpa rasa bersalah.
"Minho-yaaaaaa" panggil Jinwoo dengan manja sambil merangkul bahu Minho "kau mau mati ?!" Tanya Jinwoo dengan senyum menakutkan
Minho tidak menjawab ia hanya segera melepaskan rangkulan Jinwoo dan duduk sangat jauh dari Cowok itu
   Tiba-tiba Jinwoo melihat Yura keluar dari kelas menuju suatu tempat tanpa berpikir panjang lagi Jinwoo segera berdiri dan mengikuti Yura
"yah! Jinwoo kau mau kemana ? kau marah padaku ? " teriak Minho yang tidak di jawab Jinwoo "kelakuannya seperti cewek saja" kata Minho lagi .
   Jinwoo terus mengikuti Yura , gadis itu berbelok dari koridor lalu masuk ke ruang music dan Jinwoo juga ikut masuk lalu menutup pintu dengan rapat . Yura segera berbalik saat mendengar seseorang menutup pintu ruang music , ia tadi sengaja membiarkannya terbuka karena ia hanya ingin mencari tempat pensilnya yang tertinggal saat pelajaran music tadi pagi.
"yah, apa yang kau lakukan ? " Yura segera berjalan menuju pintu tapi Jinwoo menahannya
"yah kau ! apakah tidak ada yang ingin kau katakan padaku? " Jinwoo menatap Yura dengan tatapan membunuhnya , Yura tersentak "apakah dia masih ingat kejadian waktu itu ? kau akan mati di tangannya sebentar lagi Park Yura" kata Yura dalam hati
"Yah ? telingamu masih baik-baik saja kan ? kau masih bisa mendengarku bertanya kan ? jawab sekarang ! apa tidak ada yang ingin kau katakan padaku?"
"kurasa tidak ada " Jawab Yura mencoba untuk bersikap secuek mungkin.
"wahh, sekarang kau bahkan  pura-pura tidak tahu apapun"
"sudah selesai ? kalau begitu minggir " Yura dengan cepat keluar dari ruang music dan berlari menuju kelas .
Jinwoo hanya terdiam ditempatnya masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

   Suasana pelajaran terakhir dikelas tanpak tenang mungkin karena siswa-siswi yang sudah lelah untuk bermain-main lagi atau karena guru pelajaran ini yang memang terkenal galak , Sir Joon terus menerangkan pelajaran pada murid-murid yang sudah tanpak bosan .
Yura hanya menatap kosong papan tulis , ia benar-benar tidak tertarik ia hanya ingin segera pulang dan menjatuhkan dirinya di tempat tidur apalagi saat melihat keluar jendela sudah ada supirnya yang menjemputnya.
"Yura?"
"hmm"
"dari tadi Jinwoo melihat kearahmu"
"aku malas bercanda sekarang Hanna-ya"
"yah, aku tidak bercanda"
Yura berbalik ketempat Jinwoo yang berada di belakang , Cowok itu segera bertingkah seolah sedang giat mencatat.

  Jam pelajaran terakir telah berakhir , serempak tanpa aba-aba kelas sudah kosong hanya ada Jinwoo, Yura dan Hanna
"Yura ayo cepat"
"tunggu aku " teriak Yura pada Hanna yang sudah keluar kelas
"tunggu" Jinwoo menahan tangan Yura yang akan segera keluar kelas
"kenapa?"
Jinwoo menatap Yura dengan kesal , gadis ini benar-benar membuat kesabarannya habis tanpa pikir panjang Jinwoo menarik tangan Yura mendekat padanya , wajah mereka sangat dekat sekarang. Yura merasa persediaan oksigen disini sangat sedikit hingga membuatnya tidak bisa bernafas dengan baik sekarang . Jinwoo bisa melihat mata Yura yang cemas dan itu membuatnya merasa puas telah membuat gadis ini cemas dan takut.
"aku bertanya sekali lagi, apa tidak ada yang ingin kau katakan padaku? " Jinwoo menatap langsung dimata Yura dalam.
dan tanpa ia sadari ia juga merasa gugup saat berdekatan sedekat ini dengan gadis ini.

to be continue....

Twitter @gladysmariatan
Instagram @gladyssmaria_