Jumat, 09 Oktober 2015

WARM HEART (PART 1)

   Yura membuka mata karena suara kelas yang mendadak ramai ia mengerjap mata dengan malas seharusnya ia bisa tidur lebih lama lagi karena dua guru dijadwalkan tidak masuk untuk mengajar hari karena urusan pribadi . Yura membuka jendela kelas yang berada tepat disebelah tempat duduknya tiba-tiba hujan turun semakin lama semakin deras , suara hujan yang hangat dan teratur membawanya keluar dari keramain saat itu.
Suara heboh Hanna memanggil namanya memecah ketenangannya dan membawanya kembali pada keramaian kelas.
"yah, kau sudah dengar berita hari ini ? " kata Hanna sambil memandang Yura dengan mata berbinar-binar
"belum " Jawab Yura tidak tertarik sama sekali
"itu karena kau hanya tidur saja didalam kelas, membosankan "
"mmmm"
"Yura , kau tau Maxter kan ? Boy group yang baru saja debut tahun lalu , kau tau kan ?"
"aku tidak tahu"
"wah! kau ini benar-benar ! apa kau tidak perna menonton tv dirumah ?!" Hanna mencibir , sebal
"kau tahu aku kan ? aku tidak tertarik sama sekali dengan hal-hal seperti itu "
"terserah ,terserah , berita pentingnya adalah salah satu membernya Jinwoo oppa akan sekolah disini ! disekolah kita ! woah ini benar-benar keren!" kata Hanna antusias nyaris membuatnya berteriak kegirangan.
sedangkan Yura hanya memasak wajah datar .
   Koridor sekolah yang biasanya tanpak sepi hari ini tanpak ingar - bingar dengan suara camera handphone dan teriakan yang didominasi oleh murid wanita. Yura memperhatikan sekelilingnya tanpa minat ia berusaha mencari Hanna sahabatnya yang ia yakini ada diantara murid-murid itu.
"permisi , permisi , permisi " Yura terus melangkah melewati murid-murid yang berkumpul tanpa ia sadari ia melangkah sudah sangat jauh hingga wajahnya menabrak sesuatu yang membuat siswa-siswa disana histeris , jantung Yura serasa berhenti ia tahu sesuatu yang memalukkan sedang terjadi padanya .
"apa yang sedang kau lakukan ?!" tanya seseorang dengan suara yang dingin.
 Sambil memajamkan mata dan mengumpulkan seluruh jiwanya Yura memberanikan diri menatap orang yang baru saja ditabrak olehnya
"Maaf" katanya dan langsung segera berlari meninggalkan tempat itu menuju kelasnya .
"yah ! Yura ! tunggu aku " Teriak Hanna yang juga ikut berlari meninggalkan koridor

Setibanya di kelas Yura hanya berdiri terpaku di mejaya seperti patung. hal yang sama juga terjadi pada Hanna yang juga tanpak sangat terkejut . Beberapa menit berlalu perlahan Hanna menghampiri Yura
"Yura, kau baik-baik saja ? " suara dari Hanna membuat Yura tersadar dari lamunannya
"hah? ... Hanna-ya ? apa yang tadi terjadi ? "
"Yura! kau benar-benar keren ! bagaimana rasanya menciun dada bidang Jinwoo oppa ? "
"rasanya ? kau tanya bagaimana rasanya ? rasanya sangat memalukan hingga rasanya aku ingin mati saja !"
lalu Yura berteriak histeris dan menyembunyikan wajahnya . Hanna hanya tertawa melihat Yura .

_________________________

Sudah seminggu kejadian itu berlalu dan itu masih membuat kepala Yura pening saat mengingatnya , sialnya lagi Jinwoo menjadi salah satu murid dikelasnya .
Jinwoo membuka pintu kelas yang masih kosong dengan tatapan dingin  dan segera menuju kursinya tidak lama kemudian Yura melangkah masuk , gadis itu hanya menatapnya sekilas lalu menuju kursinya dan mengeluarkan buku tebal dari tasnya lalu menidurkan kepalanya . ia tidur lagi . ini sudah berapa kali Jinwoo melihat gadis itu tidur didalam kelas.
   Cahaya matahari menyelinap masuk dari jendela kelas yang tak berkerai dan cahayanya langsung mengenai Yura yang sedang tidur gadis itu cukup terganggu itu terdengar dari suara eluhan yang keluar dari bibirnnya .
Jinwoo berdiri menghampiri meja Yura lalu tanpa ia sadari ia telah berdiri menatap gadis itu dan mencoba menutupi cahaya dengan tangannya agar tidur Yura tidak terganggu .
   Beberapa menit berlalu dengan cepat dan Jinwoo masih diam ditempatnya berdiri masih memandangi Yura tiba-tiba cuaca yang cerah berubah hujan mulai turun dengan malu-malu , Jinwoo menatap hujan ia jadi teringat gadis kecil itu lagi jika hujan turun membawanya kembali pada kenangan masa lalu yang ia rindukan, Pikirannya melayang pada hari itu ketika hujan turun . Seorang anak kecil bermata cokelat dengan rambut yang di ikat kuda  menghampirinya yang sedang menatap hujan didepan pagar sekolahnya.
"kau belum pulang ? " tanya anak bermata cokelat itu
"belum , aku tidak membawa payung dan hujannya sangat deras " jawab Jinwoo kecil sambil menatap teman sekolahnya itu.
"aku membawa payung , bagaimana kalau kita pulang bersama ?"
"mmm, baiklah " jawab Jinwoo mengiyakan lalu berlari masuk kedalam payung gadis kecil itu .

   Saat jam istirahat dimulai Jinwoo dan Minho memilih duduk dipinggir lapangan untuk menghindari murid-murid lain yang sebagian besar sedang memenuhi katin.
" yah, Jinwoo bagaimana rasanya dikejar-kejar banyak gadis ? lihatlah bahkan sekarang mereka sedang melihatmu diam-diam " Tanya Minho pada Jinwoo sahabatnya dari kecil itu
Jinwoo tidak menjawab dan hanya kembali meminum ice coffee nya
"wah , Kim Jinwoo jangan-jangan kau masih memikirkan cinta pertamamu itu ? " ledek Minho tanpa rasa bersalah.
"Minho-yaaaaaa" panggil Jinwoo dengan manja sambil merangkul bahu Minho "kau mau mati ?!" Tanya Jinwoo dengan senyum menakutkan
Minho tidak menjawab ia hanya segera melepaskan rangkulan Jinwoo dan duduk sangat jauh dari Cowok itu
   Tiba-tiba Jinwoo melihat Yura keluar dari kelas menuju suatu tempat tanpa berpikir panjang lagi Jinwoo segera berdiri dan mengikuti Yura
"yah! Jinwoo kau mau kemana ? kau marah padaku ? " teriak Minho yang tidak di jawab Jinwoo "kelakuannya seperti cewek saja" kata Minho lagi .
   Jinwoo terus mengikuti Yura , gadis itu berbelok dari koridor lalu masuk ke ruang music dan Jinwoo juga ikut masuk lalu menutup pintu dengan rapat . Yura segera berbalik saat mendengar seseorang menutup pintu ruang music , ia tadi sengaja membiarkannya terbuka karena ia hanya ingin mencari tempat pensilnya yang tertinggal saat pelajaran music tadi pagi.
"yah, apa yang kau lakukan ? " Yura segera berjalan menuju pintu tapi Jinwoo menahannya
"yah kau ! apakah tidak ada yang ingin kau katakan padaku? " Jinwoo menatap Yura dengan tatapan membunuhnya , Yura tersentak "apakah dia masih ingat kejadian waktu itu ? kau akan mati di tangannya sebentar lagi Park Yura" kata Yura dalam hati
"Yah ? telingamu masih baik-baik saja kan ? kau masih bisa mendengarku bertanya kan ? jawab sekarang ! apa tidak ada yang ingin kau katakan padaku?"
"kurasa tidak ada " Jawab Yura mencoba untuk bersikap secuek mungkin.
"wahh, sekarang kau bahkan  pura-pura tidak tahu apapun"
"sudah selesai ? kalau begitu minggir " Yura dengan cepat keluar dari ruang music dan berlari menuju kelas .
Jinwoo hanya terdiam ditempatnya masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.

   Suasana pelajaran terakhir dikelas tanpak tenang mungkin karena siswa-siswi yang sudah lelah untuk bermain-main lagi atau karena guru pelajaran ini yang memang terkenal galak , Sir Joon terus menerangkan pelajaran pada murid-murid yang sudah tanpak bosan .
Yura hanya menatap kosong papan tulis , ia benar-benar tidak tertarik ia hanya ingin segera pulang dan menjatuhkan dirinya di tempat tidur apalagi saat melihat keluar jendela sudah ada supirnya yang menjemputnya.
"Yura?"
"hmm"
"dari tadi Jinwoo melihat kearahmu"
"aku malas bercanda sekarang Hanna-ya"
"yah, aku tidak bercanda"
Yura berbalik ketempat Jinwoo yang berada di belakang , Cowok itu segera bertingkah seolah sedang giat mencatat.

  Jam pelajaran terakir telah berakhir , serempak tanpa aba-aba kelas sudah kosong hanya ada Jinwoo, Yura dan Hanna
"Yura ayo cepat"
"tunggu aku " teriak Yura pada Hanna yang sudah keluar kelas
"tunggu" Jinwoo menahan tangan Yura yang akan segera keluar kelas
"kenapa?"
Jinwoo menatap Yura dengan kesal , gadis ini benar-benar membuat kesabarannya habis tanpa pikir panjang Jinwoo menarik tangan Yura mendekat padanya , wajah mereka sangat dekat sekarang. Yura merasa persediaan oksigen disini sangat sedikit hingga membuatnya tidak bisa bernafas dengan baik sekarang . Jinwoo bisa melihat mata Yura yang cemas dan itu membuatnya merasa puas telah membuat gadis ini cemas dan takut.
"aku bertanya sekali lagi, apa tidak ada yang ingin kau katakan padaku? " Jinwoo menatap langsung dimata Yura dalam.
dan tanpa ia sadari ia juga merasa gugup saat berdekatan sedekat ini dengan gadis ini.

to be continue....

Twitter @gladysmariatan
Instagram @gladyssmaria_
 

0 komentar:

Posting Komentar