Kamis, 26 November 2015

WARM HEART (PART 4)

    Jinwoo mencoba untuk tidak terlalu memperdulikan sikap Yura yang menjahuinya itu tetapi ternyata Jinwoo yang sudah mulai terbiasa dengan keakrabannya dengan Yura itu , kini ia merasa ada sesuatu yang hilang . Ia merasa sepi dan bosan . 

"Aneh, akhir-akhir ini sepertinya Yura menghindarimu " Komentar Minho sambil melirik ke tempat Yura duduk, Minhotampak curiga dengan hubungan Jinwoo dan Yura yang renggang. 
"Mungkin dia hanya ingin menghindari aku saja " Jawab Jinwoo cuek sambil mengangkat bahunya .

   Jinwoo berjalan masuk kedalam apartemennya dengan langkah pelan , ia sangat lelah hari karena jadwal mereka yang sangat padat , tidak jauh berbeda dengan Jinwoo anggota yang lainnya pun segera masuk ke kamar masing-masing setibanya mereka di apartemen. 
setelah mandi Jinwoo hanya diam tanpa melakukan apapun, ia hanya menatap langit-langit kamarnya memikirkan tentang hubungannya dengan Yura , apa yang harus ia lakukan agar Yura tidak menghindarinya seperti in?. tanpa sadar Jinwoo membuang nafasnya berat, masalah perkerjaan saja sudah membuatnya lelah di tambah lagi dengan masalahnya dengan Yura . Setelah lama berpikir Jinwoo memutuskan untuk melakukan apa yang sebenarnya ingin ia lakukan sejak pertama kali bertemu dengan Yura setelah sekian lama. Ia sudah memutuskan walaupun ia tahu mungkin ini bukan sesuatu yang mudah tapi setidaknya ia akan berusaha sebaik mungkin. 
___________________________________

   Saat pelajaran bahasa inggris sedang berlangsung , Jinwoo mengirim pesan kepada Yura agar menemuinya diperpustakaan saat jam makan siang , Yura hanya membaca pesan dari Jinwoo itu dan kembali mengfokuskan dirinya pada pelajaran . Saat ini Jinwoo ingin mengatakan sesuatu dan memperbaki keadaan . Namun , sikap cuek gadis itu sama sekali tidak membantunya . Jinwoo hanya bisa berharap Yura akan menemuinya di perpusatakaan . 
   Tak lama setelah Jinwoo masuk ke dalam perpusatakaan , Yura ikut masuk , melihat itu Jinwoo segera bergerak tanpa suara mengikiti Yura yang berjalan menuju sudut perpustakaan yang tanpak sepi. Mereka duduk berhadapan didekat jendela tak lama kemudian . Yura menolak memandang Jinwoo , sementara Jinwoo memandang gadis itu lekat-lekat. 
"Jadi sampai kapan kau akan menghindariku seperti ini ? " Tanya Jinwoo , mengutarakan hal yang sudah membebani pikirannya akhir-akhir ini. Yura mengalihkan matanya untuk melihat Jinwoo "aku tidak menghindarimu" jawabnya singkat lalu kembali menatap keluar jendela
"kau menghindariku , itu sangat jelas" 
"aku hanya tidak ingin tanpak akrab lagi denganmu " 
"kenapa?" 
"apanya ? " tanya Yura balik 
"kenapa kau tidak ingin tanpak akrab lagi denganku?" 
Yura tidak menjawab ia hanya menatap Jinwoo malas . Sudah jelas Jinwoo ingin berkata lebih banyak lagi pada Yura tapi ia mencoba untuk lebih tenang , ia tidak ingin tambah memperkeru suasana antara mereka , ia ingin semuanya kembali baik seperti dulu bukan malah memperparah keadaan. 

   Sudah 5 menit keduanya hanya diam saja tanpa satupun ingin memulai pembicaraan lagi , Yura memandang Jinwoo sekilas dan seolah ia bisa melihat banyak hal berputar-putar di benak pria itu, sedangkan Jinwoo memandang Yura lekat-lekat . 
"Yura" 
"mmm" Yura hanya menjawab singkat tanpa berpikir apa yang akan di katakan Jinwoo selanjutnya . Namun ia sungguh ia tidak menyangka, apa yang dikatakan Jinwoo selanjutnya .
"kau masih menyukaiku kan ? " tanya Jinwoo 
"hah? " 
"baiklah , aku anggap itu sebagai jawaban bahwa kau masih menyukaiku" 
Yura benar-benar tidak habis pikir dengan arah pembicaraan Jinwoo yang tiba-tiba ini. 
"Jadi, kau mau mencoba jadi pacarku ?" tanya Jinwoo lagi 
Mulut Yura melongo karena terkejut. 
"yah ! kau harus berpikir dulu sebelum bicara jangan asal bicara seperti ini"
"Yura, kau harus tahu, aku sudah berpikir 1000 kali untuk ini " 
"kau bahwan tidak menyukaiku" 
"kau akan terkejut kalau tahu yang sebenarnya " 
Yura hanya memandang Jinwoo tidak mengerti 
"aku suka melihatmu, berbicara denganmu ,berada di dekatmu, melihatmu tersenyum dan aku bahkan sudah menyukai semua itu sejak kita masih kecil" 
Seperti yang dikatakan Jinwoo tadi , Yura benar-benar terkejut dengan perkataan Jinwoo. 
"jadi, kau masih menyukaiku kan ?" tanya Jinwoo lagi 
Yura mengangguk , ia terlalu senang bahkan ia tidak bisa mengontrol perasaannya . Begitu Yura mengangguk Jinwoo tersenyum sangat lega ia sempat khawatir jika Yura akan menolaknya , 
"Yura, maaf , karena aku terlambat mengatakan ini , aku hanya tidak ingin kau merasa sakit dan susah nantinya karena menjadi pacarku tapi, aku benar-benar tidak bisa melewatkanmu lagi , aku tidak ingin kehilanganmu untuk kedua kali. 
Mendengar itu , Yura akhrinya mengerti terhadap sikap Jinwoo padanya beberapa waktu lalu , perkataan tulus Jinwoo itu membuat Yura terharu. 
"aku janji Jinwoo . aku akan baik-baik saja" jawab Yura serasa tersenyum pada Jinwoo, kekasihnya 
_____________________________

   Karena banyak alasan dan pertimbangan Yura dan Jinwoo memutuskan pacaran secara diam-diam dari Hanna, Minho, teman -teman sekolah mereka , bahkan dari anggota Mixstar , memang cukup sulit untuk bersikap sebagai teman biasa didepan Hanna dan Minho karena sebenarnya Jinwoo tidak bisa tahan tanpa terus menempel pada Yura , yang paling sulit adalah ketika beberapa siswa cowok mencoba untuk mendekati Yura didepan mata Jinwoo tapi Jinwoo tidak  bisa berbuat apapun. 
   Tak terasa hubungan Jinwoo dan Yura sudah berjalan selama 3 bulan , 3 bulan yang cukup berat sekaligus menyenangkan , bagaimana tidak berat ? Yura harus bersabar dengan jadwal Jinwoo yang sibuk belum lagi mereka harus memutar otak setiap kali akan pergi , mulai dari menyamar sampai mereka harus datang secara terpisah jika janjian untuk bertemu . 
 

    Yura berbaring di sofa besar ruang tamu rumahnya novel di tangannya , ia sedang tak melakukan apapun , suasana rumahnya pun tanpak sepi karena orangtuanya sedang pergi makan malam dengan rekan bisnis mereka. 
Yura tidak mendengar pintu rumahnya terbuka dan tertutup , Jinwoo memang tahu kode pintu  rumah gadis itu karena ia sempat mengintip ketika Yura memasukkan kodenya , sebenarnya sejak tadi ia telah berada diparkiran apartemen rumah Yura , saat melihat orang tua Yura telah meninggalkan rumah , ia segera bergegas masuk , yup ! bukan hanya teman-teman mereka yang tidak tahu tentang hubungan mereka tetapi orang tua Yura juga , padahal Jinwoo sangat yakin jika mereka tahu , Jinwoo akan di terima dengan baik berhubung orang tua mereka saling mengenal sejak lama. 
"kau sedang apa ? " tanya Jinwoo dengan suara yang sedikit mengantuk 
"yah!!! kau membuatku kaget, aku pikir ada penyeludup masuk kerumahku"
"dan ternyata pacarmu yang ganteng ini " Yura terkikih mendengar jawaban Jinwoo itu 
"bukan kah seharusnya kau memelukku ? kita sudah tidak bertemu 3 hari " kata Jinwoo merentangkan tangannya meminta Yura untuk masuk kedalam pelukannya tapi, gadis itu sama sekali tidak tergoda untuk rayuan Jinwoo itu
"yah! kau harusnya memelukku atau.. " Jinwoo tersenyum-senyum memikirkan 
"atau apa ? " tanya Yura 
"atau ini..... cup !" Jinwoo mengecup singkat bibir Yura , pipi Yura berlahan memerah memang ini bukan yang pertama kali tetapi tetap saja saat Jinwoo melakukannya membuat Yura merasakan ada kupu-kupu yang sedang mengetarkan halus perutnya " 
"wah wah wah, kau suka itu ya ? " Goda Jinwoo , tanpa menunggu jawaban Yura , Jinwoo telah memeluk gadis itu dan di balas oleh Yura
"kau sudah makan ? " tanya Jinwoo kemudian
Yura hanya menjawab dengan gelengan kepala 
"aku lapar, kita makan yuk" kata Jinwoo sambil mengandeng Yura keluar rumah . 

   Jinwoo mengajak Yura makan malam di salah satu restoran steak yang sering ia kunjungi dengan anggota mixstar , suasara restoran yang tidak cukup ramai adalah salah satu alasannya , karena jika sampai ada yang melihat mereka ini akan menjadi masalah besar . Keduanya menikmati makan malam mereka dengan menyenangkan , Jinwoo dan Yura saling bertukar cerita saat mereka tidak bertemu selama 3 hari karena jadwal Jinwoo di Jepang . 
Tanpa mereka sadari 2  orang wartawan tanpa sengaja melihat Jinwoo dan Yura masuk kedalam restoran steak itu . 2 orang wartawan itu memutuskan untuk menunggu Jinwoo dan Yura keluar dari restoran agar mereka bisa mendapatkan gambar mereka dengan baik. 
   Dan benar saja foto keduanya telah menjadi bahan perbincangan diinternet pagi harinya, di foto itu terlihat Jinwoo yang mengenakan topi jaketnya untuk menutupi wajahnya sedangkan Yura menggunakan masker dan penutup jaket juga , untung saja difoto itu wajah Yura tidak terlihat jelas . 
tetapi tetap saja itu membuat Jinwoo dan Yura cukup kaget . 
   Saat melangkah masuk di koridor sekolah beberapa siswa meminta penjelasan pada Jinwoo tentang siapa gadis itu tetapi Jinwoo hanya diam saja berjalan dengan tenang menuju kelasnya dan mendapati Yura yang sedang terlihat serius berbicara pada Hanna, entah apa yang mereka bicarakan
"yura, ini kau kan ?" kata Hanna setengah berbisik sambil memperlihatkan foto Jinwoo dan gadis itu di handphone nya 
"kau ini bicara apa ?" kata Yura terlihat gugup 
"yah ! kau tidak usah bohong lagi, kau lihat ! kau bahkan memakai sepatu yang aku berikan padamu saat ulang tahun mu
Yura terbelalak melihat itu 
"dasar bodoh " kata Hanna saat melihat reaksi Yura 
"shuuttt, Hanna-ya kau harus merahasiakan ini dari siapapun" 
"mmmm baiklah ,tapi yang pasti kau sangat hebat ! wahhh bagaimana bisa !!..." belum selesai Hanna berbicara Yura telah mendekap mulut Hanna agar sahabatnya itu berhenti berteriak-teriak seperti itu
   Akhirnya waktu makan siang telah datang dan itu membuat Jinwoo bisa berbicara dengan Yura 
"kau baik-baik saja?" tanya Jinwoo saat ia , Yura , Hanna dan Minho sedang duduk dikantin untuk makan siang
"aku baik-baik saja " Jawab Yura , sambil tersenyum tapi tetap saja ini masih membuat Jinwoo khawatir 
"yah, jadi kalian benar-benar pacaran ?" Tanya Minho 
"yah, apa kau tidak bisa melihat ? " kata Hanna yang jengkel dengan pertanyaan bodoh Minho itu. 
_______________________

   Sudah sebulan lamanya semenjak foto-foto Jinwoo dan Yura yang banyak dibicarakan oleh pengguna internet , masalah itu pun sudah dilupakan karena pemberitaan yang telah dihentikan oleh menejemen Jinwoo bernaung. selama sebulan itu juga Jinwoo dan Yura harus puas hanya bertemu disekolah untuk menghindari timbulnya masalah lagi . 
   Karena merasa keadaan sudah mulai tenang Jinwoo memberanikan diri datang kerumah Yura untuk menemui gadis itu yang sedang sendirian karena lagi-lagi ia ditinggal orang tua nya untuk mengurus kerjaan mereka . Yura membuka pintu apartemennya setelah melihat wajah Jinwoo di interkom 
"masuklah" kata Yura sambil berjalan masuk meninggalkan Jinwoo yang sedang membuka sepatunya
tapi tiba-tiba tanpa Yura sadari Jinwoo memeluk pinggangnya dan menumpangkan dagu ke bahu Yura sambil tetap memeluk gadis itu . 
"kau tau  , aku benar-benar merindukanmu,  kita bahkan harus berkenting seperti teman setiap saat disekolah , itu benar-benar membuatku lelah " kata Jinwoo 
"mmm, aku mengerti tapi bagaimana pun kita harus berhati-hati " jawab Yura sambil memegang jari" Jinwoo yg berada d perutnya. 
Jinwoo membalikkan tubuh Yura hingga mereka berhadapan .Jinwoo membelai lembut wajah Yura membereskan rambut yang ada di wajah gadis itu lalu mencubit lembut pipi Yura yang disambut dengan tawa manja gadis itu. Udara disekitar mereka terasa berat , jantung mereka berdebar kencang dan Jinwoo kembali menatap mata Yura untuk melepas kerinduan . 
"aku lapar" kata Jinwoo sambil memegang perutnya
"kau belum makan? bagaimana ya ? aku bahkan sudah kehabisan stok mie instan" 
"bagaimana kalau kita pergi ke supermarket ?" Tawar Jinwoo 
"kau yakin?" 
"mmm, kita hanya membeli mie instan dengan cepat lalu segera pulang, tidak akan berbahaya 
"baiklah " kata Yura lalu keduanya meninggalkan apartemen. 

   Saat telah selesai berbelanja di supermarket Yura dan Jinwoo melangkah keluar menuju mobil tapi !!! tanpa disangka banyak wartawan telah berkumpul diluar , sesaat setelah mereka keluar flash kamera menghujani mereka tanpa banyak bereaksi Jinwoo segera berlari masuk kedalam mobilnya . sedangkan Yura , gadis itu benar-benar kaget bahkan ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya , ia terpaku . 
Jinwoo yang sadar bahwa Yura tidak ikut masuk segera berlari keluar lagi lalu menarik tangan Yura masuk kedalam mobilnya . 
   Setelah mendapatkan tempat yang aman , Jinwoo dan Yura hanya terdiam di dalam mobil sibuk dengan pikiran masing-masing . lalu tiba-tiba handphone Jinwoo berbunyi , dari menejernya 
"yah ! kau dimana?" 
"aku di tempat yang aman Hyung, aku akan segera pulang." lalu ia segera mematikan telfonnya dan menatap Yura yang masih duduk disebelahnya 
"Yura-ya ! apa yang sebenarnya yang kau pikirkan ? hah ! kenapa kau tidak ikut berlari bersamaku ! dan kau hanya diam seperti itu ?! kau tahu !? para wartawan pasti telah mendapatkan foto wajahmu ! " teriak Jinwoo penuh emosi 
Yura tidak menjawab ia hanya memandang Jinwoo, pandangan yang sama sekali Jinwoo tidak mengerti , lalu tiba-tiba Yura membuka seatbelt nya dan bergegas untuk keluar tetapi tangannya di tahan oleh Jinwoo 
"akan lebih baik kalau aku pulang sendiri" kata Yura sambil melepaskan tangan Jinwoo dan membuka pintu mobil lalu ia benar-benar melangkah pergi tanpa berbalik. 
"aarrgghh!!! " teriak Jinwoo sambil memukul setir mobilnya , ia benar-benar tidak mengerti apa yang dipikirkan Yura . 
    Yura mengkunci kamarnya setelah ia sampai di rumah , ia hanya duduk ditempat tidurnya memikirkan tentang kejadian yang baru saja terjadi itu , tetapi yang membuat hatinya sedih adalah Jinwoo menyalahkannya , Jinwoo membentaknya ! tanpa terasa air matanya telah mengalir deras dipipinya tak bisa ia tahan lagi . Yura melirik kearah handphone nya semenjak tadi panggilan masuk dari Jinwoo tak di pedulikannya , ia memerlukan waktu untuk berpikir. 
   Tak berbeda jauh dari Yura , Jinwoo memutuskan tak keluar dari kamarnya selangkah pun . ia hanya terus memandang handphone nya berharap Yura membalas satu saja pesannya tetapi nihil , gadis itu benar-benar tidak memperdulikannya , untuk kesekian kali Jinwoo mencoba menelpon Yura tapi gadis itu tidak menjawab lagi ...

Bersambung ...

twitter @gladysmariatan 

0 komentar:

Posting Komentar