Jumat, 28 November 2014

Cara Membuat Masker Buah Untuk Wajah


  • Kulit Berminyak
1. Pisang  
cara membuat :
- Haluskan pisang yang sudah matang
- Tambahkan beberapa tetes madu dan perasan lemon 
campur hingga rata lalu oleskan di wajah dan leher , tunggu hingga kering lalu bilas dengan air hangat. 

2. Apel
Cara membuat: 
-Blender buah apel (jangan menambahkan air pada saat diblender)
-Oleskan secara merata pada wajah dan biarkan selama 30 menit
  • Kulit Kering
1. Strawberry 
Buah strawberry baik untuk kulit kering karena dapat melembabkan kulit
cara membuat : 
- Hancurkan kurang lebih 4buah strawberry dengan blender 
- tambahkan 1sdm almond oil 
- tambahkan 1 sdm madu 
campurkan hingga rata dan oleskan mulai dari dagu keatas dengan pijatan memutar dan hidung yang terakhir . 
-biarkan selama 10 menit lalu bilas dengan air hangat.
 
2. Alpukat 
Cara membuat : 
- Hancurkan daging buah alpukat 
- oleskan pada wajah selama 30 menit
- Bilas dengan air hangat

  • Untuk membuat wajah lebih halus 
1. Tomat 
Buah ini sudah terkenal bisa membuat kulit halus 
-ada dua cara mengaplikasikan tomat pada wajah 
(1) Dengan mengiris tomat dan gosokkan pada wajah 
(2) memeras buah tomat , airnya untuk dioleskan diwajah

2. Mentimun
Selain dapat menyegarkan wajah timun juga bermanfaat untuk menghaluskan kulit wajah
Cara membuat:
- Hancurkan mentimun dengan blender
- tambahkan susu bubuk dan air lalu aduk hingga kental
- oleskan pada wajah selama 30 menit

  • Untuk meremajakan kulit 
(pisang dan strawberry juga bermanfaat untuk meremajakan kulit) 


  • Untuk menghilangkan Jerawat 
Jeruk nipis 
mungkin agak sedikit perih :( 
cara membuat : 
- peras jeruk nipis dan ambil airnya 
- tambahkan madu kurang lebih 1 sdm 
- oleskan pada wajah dan diamkan 15-20 menit
- cuci wajah dengan air hangat 

  • Tambahan : Gunakkan masker secara rutin untuk mendapatkan kulit yang diinginkan  (2 kali seminggu)

  •  Untuk masker jeruk nipis (untuk menghilangkan jerawat) kalian bisa menggunakan setiap hari 


Thank you and don't forget to follow me on instagram @gladysmaria05 ^^








        



Selasa, 14 Oktober 2014

Nail Art by Me (DIY)

Nail art adalah salah satu bagian dari kecantikan selain makeup dan gaya rambut
Sekarang ini banyak wanita yang melakukan perawatan dan kegiatan menghias kuku di salon , tapi sebenarnya tidak perlu repot kesalon kuku. Kalian bisa membuatnya sendiri dirumah sesuai dengan keinginan. Jika kalian tidak mempunyai alat-alat untuk membuat nail art. Kalian bisa menggunakan alat-alat yang ada dirumah. Seperti tusuk gigi, jepit rambut dan jarum pentul. Saat ini saya ingin menunjukkan hasil nailart yang saya buat sendiri ^▼^



Cupcake Nails
















Inspired from Minzy 2ne1 nails


















Inspired from Sandara park 2ne1 nails

















Christmas Nails


















Sun flowers nails



















Valentine Nails <3

















NO NAME XD


















Cherry Picnic Nails inspired from Elle andish


















Mana yang terbaik ??


_____________________________________________________

Follow me on instagram : @gladysmaria05
Follow people who inspired my nail art : @minzy21mz
                                                                     @daraxxi
                                                                     @elleandish




Thankyou <3

Rabu, 23 Juli 2014

JENIS -JENIS EYELINER DAN TUTORIAL PENGGUNAANYA

Saat ini pengunaan Eyeliner pada makeup mata sudah menjadi keharusan karena eyeliner berguna untuk menegaskan bentuk mata , Eyeliner sendiri memiliki berbagai macam bentuk , saat ini saya akan membahas dan menunjukkan macam-macam eyeliner .

1. Eyeliner Pensil

Eyeliner pensil mungkin adalah jenis eyeliner yang banyak digunakaan saat ini karena lebih gampang digunakan dibanding jenis eyeliner yang lain tapi hal repot saat pengunaan eyeliner pensil adalah kita harus merautnya dulu sebelum digunakan.










2. Liquid Eyeliner / Eyeliner Cair
Ini adalah jenis eyeliner yang saya gunakan *hehe . Eyeliner ini lebih tahan lama saat digunakan tapi pengunaanya cukup sulit bagi pemula / yang tangannya masih kaku saat memakai eyeliner .







3. Gel Eyeliner
Saat pertama kali membeli eyeliner saya disarankan untuk membeli eyeliner jenis ini karena Gel eyeliner lebih mudah saat digunakan untuk pemula karena eyeliner jenis ini tidak mudah berantakan ketika digunakan.








4. Pen Eyeliner
Bagi pemula yang ingin mendapatkan kesan eyeliner seperti menggunakan eyeliner cair (lebih pekat dan tahan lama) bisa mencoba jenis eyeliner ini karena eyeliner ini hampir sama dengan eyeliner cair tapi lebih mudah penggunaanya karena berbentuk seperti pulpen , spidol atau eyeliner pensil.







Type Makeup Eyeliner  (Tutorial)

 1. Thin Line

















2. Cat Eye


4. Double Flick


5. Double Mod 


Selasa, 20 Mei 2014

Please Be Mine (PART 5) END

"Libur telah tiba .. libur telah tiba hatiku gembiraaaaa" Ocha terus mendendangkan lagu itu saat Sheila dan Siska baru saja keluar dari kelas setelah menyelesaikan ujian terakhir mereka 

"rencana liburan kamu kemana cha ? senang banget" 
"gue rencananya seminggu ini bakalan hibernasi dirumah alias tidur ajah " 
"capek deh , aku pikir kamu senang banget karena liburan kemana gitu , taunya tidur ajah.. huuu" Siska menampakkan wajah frustasinya melihat kelakuan ocha yang ajaib itu. 
"Benny ngajakin aku buat liburan ke vilanya dipuncak, kalian ikut yaaa? " Kata Sheila tiba-tiba
"serius loe shei? dipuncak ??? vila?? gratisan dong?" kini ocha tampak sudah melupakan rencana awalnya untuk 'HIBERNASI' 
"Kalau vila pasti gratisan kalau makan yahh pakek uang sendiri dong cha" Siska ikut menimpali 
"okee, gue setuju" Ocha mengacungkan ibu jarinya tanda setuju
"kamu gimana sis? " 
"aku juga, lagian aku belum tau mau ngapain liburan ini" Sheila tersenyum manis membayangkan ini adalah liburan pertamanya bersama sahabat-sahabatnya ini. 

Ben hampir saja memuntakan susu yang sedang diminumnya ketika Benny mengajaknya liburan divila mereka dipuncak ,  bukan masalah vilanya atau masalah macet yang bakalan mereka lalui buat menuju vila yang membuat Ben kaget, melainkan fakta bahwa Sheila akan ikut dalam rombongan itu. 
"gue gak janji" Kata Ben akhirnya setelah lama terdiam , sibuk dengan pikirannya
"please ben, gue gak mungkin pergi sendiri , masa gue ada diantara 3 orang cewek sih, malu gue"  Benny memasang muka sememelas mungkin agar Ben berubah pikiran. 
"ada syaratnya" Ben mengeluarkan pikiran jahatnya
"apa? asal loe gak minta gue jadi pembokat loe aja selama berbulan-bulan"
"hahaha gue minta jam tangan yang mama beliin buat loe dari singapore itu"
"yaelahhhh jangan dong ben, jahat banget sih loeee sama adik sendiri" 
"loe mau atau gak? " Ben menaik turunkan alisnya 
"terpaksa nih gue, nih ambil" kata Benny sambil membuka jam tangannya dan memberikannya ke Ben 
"gitu dong. nanti gue ngajak Joe ikut biar ramai"
"terserah loe aja" Benny beranjak dari kursi yang didudukinya menuju ruang tamu . 

******
Sore ini coffee shop yang sedang disinggahi Sheila dan Ocha tampak sepi karena hujan baru saja turun membasahi setiap sudut kota ini, sebagian orang memilih untuk bermalas-malasan dirumah dan sebagian orang lain terjebak dirumah karena hujan. 
Menunggu hujan seperti menunggu Cinta kau dihadapkan pada dua pilihan terus menunggu atau berlari menerobos hujan itu dengan resiko akan basah kuyup. seperti halnya cinta , kau memilih menunggu cinta itu datang padamu atau berlari dengan berani kepada cinta itu tentunya dengan berbagai resiko yang ada. seperti saat ini yang sedang dilakukan oleh Ben yaitu 'menunggu' 

"muke loe kenapa?kusut amat kayak baju belum disetrika" Ocha melirik kearah Sheila lalu kembali terfokus dengan laptop dihadapannya . 
"aku gak kenapa-kenapa kok" 
"bohong, nenek-nenek yang udah sekarat juga tau kali kalau loe lagi mikirin sesuatu" Ocha masih sibuk dengan laptopnya 
"aku cuman lagi mikirin Benny" Sheila membuang nafas berat 
"mikirin Benny atau Ben? " Ocha melirik kearah Sheila lalu menaik turunkan alisnya 
"Benny, lagian ngapain sih aku mikirin Ben" 
"loe masih senang ngebohongin diri sendiri ternyata"
"maksud kamu?"
"pasti sekarang yang ada dipikiran loe itu 'gue sukanya sama benny atau ben ya' , 'gue harus gimana ya' ? " Ocha menirukan suara Sheila
"kamu makin lama makin sok tau ya? " Sheila menyentil hidung Ocha 
"hahaha, gini ya Sheil , tanpa loe sadar loe itu sebenarnya suka sama Ben bukan sama Benny tapi karena keadaan yang memaksa loe buat sama Benny , maksud gue perjodohan ini "
"kamu kok bisa mikir aku suka sama Ben sih" 
"mata loe itu ngomong semua , gue bisa liat gimana cara loe ngelihat Ben dan gimana cara loe ngelihat Benny , itu tuh beda " kini Ocha fokus menatap Sheila yang duduk didepannya lalu menyeruput sedikit hot coffee latte nya . 
"kamu kan dari awal tahu kalau aku sukanya sama Benny bukannya Ben " Sheila terus melihat Ocha yang sekarang sedang menertawakannya 
"Sheila, sheila... kamu sadar gak sih ? perasaan suka sama perasaan sayang itu beda . loe itu hanya kagum sama Benny dan loe suka sama dia karena perasaan kagum itu, beda dengan perasaan loe ke Ben , loe sayang sama Ben sebagai cewek yang sayang kecowok" 
Sheila hanya diam sambil menatap iced mocha nya menunggu Ocha melanjutkan kata-katanya
"sekarang terserah loe sih, loe mau terus bertahan sama kedaan loe sekarang atau loe berani buat ngambil keputusan untuk kebahagiaan diri loe asendiri" 
"itu berarti harus ada yang merasa tersakiti diantara Ben dan Benny " Sheila akhirnya meminum iced mochanya sampai setengah . 
"cinta itu sebuah pengorbanan, kalau pada akhirnya loe memilih buat sama Ben itu artinya Benny bakalan terluka tapi kalau Benny benar-benar sayang sama loe dia pasti bakalan ngelepasin loe buat bahagia sama orang yang loe sayang" 
Sheila menarik nafas mendengar kalimat terakhir Ocha sebelum cewek itu pamit pulang karena mamanya sudah menjemputnya , Sheila menatap keluar cafe hujan masih saja belum ingin berhenti lalu samar-samar Sheila mendengar suara ariana grande memenuhi seisi cafe.

'Almost , almost is never enough
so close to being in love 
if i would have known that that you wanted me 
the way i wanted you 
meybe we wouldn't be two world apart 
but right here in each others arms
well we almost knew what love was 
but almost is never enough

*****
Hari ini datang juga, Ben merapatkan jaketnya karena udara puncak yang dingin sangat berbeda dengan udara di Jakarta yang sangat panas. 
Ben melihat sekitarnya pohon-pohon yang rimbun jalan yang belum diaspal , suara burung yang saling bersahutan dan mata Ben berhenti saat tatapannya tertuju pada Sheila , cewek itu terlihat kesusahan saat ingin menurunkan tasnya dari bagasi mobil, saat Ben ingin melangkahkan kakinya untuk membantu Sheila langkahnya terhenti saat Ben melihat Benny berjalan mendekati Sheila, lalu cewek itu tersenyum menatap Benny yang membantunya. Ben tersenyum miris menatap pemandangan dihadapannya. 
"GALAU akut loe" tiba-tiba suara Joe mengagetkan Ben 
"loe ngomong lagi, gue beri nih " Ben mengepalkan tangannya didepan Joe 
"yaelahh udah jadi raja galau sekarang mau jadi raja sensitif juga?" joe masih meneruskan bercandaanya saat Ben sudah berjalan meninggalkannya 

"aku dari tadi lihat kalau Ben terus ngeliatin Sheila deh, kamu nyadar gak? " Siska menyikut Ocha yang sedang sibuk makan 
"lihat , Sheila nya ajah yang gak sadar" 
"lagian Sheila mana sih? kok daritadi gak kelihatan?"
"ituu" Ocha menunjuk Sheila dan Benny yang sedang berada ditaman belakang vila 

"kamu senang disini? " tanya Benny saat ia dan Sheila mempunyai kesempatan berduaan
"suka, tempatnya bagus banget , sejuk lagi" jawab Sheila matanya menerawang menatap keindahan pemandangan 
"aku senang kalau kamu senang" Benny lalu memegang tangan Sheila , sheila hanya tersenyum kearah Benny
Tanpa mereka sadari ada sepasang mata melihat mereka dari dalam vila
"thats should be me holdin your hand , thats should be me makin you laugh , thats should be me" Joe menyanyikan lirik lagu itu ditelinga Ben lalu tertawa saat wajah Ben menegang " loe sadar man, mulai sekarang loe harus masukin lagu itu di playlist music loe" Joe kembali tertawa lalu berlari meninggalkan Ben saat ia melihat Siska melewati ruangan mereka tadi. 

**** 
Malam ini mereka berencana makan malam bersama di vila karena siska meyakinkan semua orang bahwa ia bisa memasak dengan sangat baik.
suasanan makan malam yang penuh canda tidak membuat Ben dapat bahagia seperti teman-temannya yang sedang bercanda satu sama lain , Ben merasa muak melihat kemesraan yang ditujukan Benny kepada Sheila, cewek itu daritadi diam saja dan itu benar-benar membuat Ben muak 
"gue duluan ya guys , udah kenyang" Ben memegang perutnya lalu meninggalkan teman-temannya yang masih makan sambil bercanda. 
Sheila melirik kearah Ben sebelum cowok itu benar-benar pergi, ia merasa Ben sangat menderita akan hal ini. Sheila kembali teringat pernyataan cinta Ben beberapa bulan lalu. pernyataan yang belum sempat dijawabnya tapi secara tidak langsung telah terjawabkan oleh keadaan. 

Joe telah kembali kekamar itu artinya makan malam telah selesai , Ben memakai jaketnya lalu keluar kamar untuk mengambil minum , suasana vila tampak sepi sepertinya semua orang telah masuk kedalam kamar masing-masing. Ben berjalan memasuki dapur lalu mengambil minum tiba-tiba saja Sheila yang sedari tadi sedang sibuk mencuci piring balik dan mata keduanya bertemu, mata yang Sheila rindukan dan mata yang  benar-benar Ben rindukan sampai rasanya ia sudah tak mampu lagi bernafas saat menatap mata itu , mereka terdiam dengan pikiran masing-masing , mereka seperti sedang membicarakan rasa rindu mereka melalui tatapan itu , sampai tiba-tiba Benny muncul . Sheila cepat-cepat mengalihkan tatapannya 
"aku bantu ya?" Benny menawarkan bantuan dan disetujui oleh Sheila 
Ben buru-buru keluar tapi.. "loe kenapa buru-buru ? bantuin kita berdua dong" Benny menegur Ben yang sudah berada didepan pintu dapur 
"gue malas dijadiin obat nyamuk kalian berdua, terusin gih drama koreanya" lalu Ben tertawa garing dan segera pergi dari sana. 

****
Keesokan paginya mereka semua memutuskan untuk berenang di vila , Ben tidak ikut karena ia akan terkena flu jika berenang saat pagi hari seperti sekarang . Semua orang masih berada di luar kolam renang kecuali Sheila yang sudah terlebih dahulu menceburkan diri sedangkan Ben dan Benny , Ben sedang asyik duduk didekat kolam sambil bermain game dihpnya sedangkan Benny sedang mencuci piring bekas sarapan mereka. 
Suasana ceriah berubah gaduh saat Sheila berteriak minta tolong , cewek itu tenggelam benar-benar tenggelam Ben yang melihat itu segera berlari menuju kolam dan menolong Sheila , Ben merasa benar-benar akan gila jika terjadi sesuatu dengan Sheila,, Benny yang juga sudah berlari menghentikan langkahnya saat melihat Ben terlebih dahulu menyelamatkan Sheila. 

Ben telah berhasil menyelamatkan Sheila tapi cewek itu belum sadarkan diri juga, Benny yang melihat situasi itu segera memberikan bantuan nafas buatan untuk Sheila 
Ben mengeram dalam hati ia ingin sekali memukul Benny yang melakukan itu didepannya tapi ia tahu memposisikan diri ia sadar kalau yang melakukan itu adalah dia, semua orang akan merasa aneh . Sheila sadar .. itu membuat Ben bernafas lega. Benny menggendong Sheila menuju kamarya. 
"Sheila gimana?" Ben segera menghampiri Ocha yang baru saja keluar dari kamar Sheila 
"udah baikan , nih buburnya juga udah habis dimakan, loe tenang ajah" Ocha tersenyum dan memegang pundak Ben memberikan rasa tenang 
"bagus lahh"
"loe kawatir banget ya? tadi waktu Sheila tenggelam , loe kelihatan panik banget kayak orang kesetanan tau gak ?" Ocha menertawakan Ben 
Benny yang mendengar percakapan keduannya membenarkan apa yang dikatakan Ocha , Ben panik seperti orang kesetanan, Benny curiga tapi ia mencoba mendustai kecurigaannya. 


Malam semakin larut , jam telah menunjukkan pukul 00:00 malam, tapi Sheila terbangun dari tidurnya dan ia tidak bisa tertidur lagi , ia memutuskan untuk keluar kamar menuju balkon vila , Sheila merasakan udara malam membelai tubuhnya , ia hanya menggunakan daster panjang bertali tipis dan sialnya ia lupa membawa jaketnya. Ben yang belum bisa tidur sejak tadi bangkit keluar dari kamar, matanya tertuju pada sosok cewek dibalkon vila , ia terhenti .. itu Sheila dan disini hanya ada mereka berdua. 

Sheila merasakan kehangatan pada tubuhnya saat seseorang memeluknya dari belakang , menyandarkan wajahnya pada bahu Sheila , Ben menenggelamkan kepalanya dibahu Sheila mencium aroma wangi dirambut cewek itu . 
Sheila tahu itu Ben bukan Benny , ia tahu ini salah tapi ia tidak bisa mendustai hatinya ia rindu kehangatan ini dan ia ingin merasakannya sebentar saja. 
Beberapa menit berlalu mereka masih dalam posisi ini . 
"aku rindu sama kamu Shei" Sheila hanya diam 
"aku tahu ini salah, tapi aku benar-benar sayang sama kamu Shei" 
"Ben, aku.. " suaranya tercekat, Sheila menangis dalam diam ia tidak bisa terus seperti ini 
"aku tahu kamu gak bisa sama aku karena Benny, aku udah coba ngerti Shei, tapi apa gak bisa kita berdua mencoba menjadi orang egois untuk kali ini ? " 
Sheila masih menangis lalu ia mencoba untuk kembali kekenyataan bahwa ini semua salah, Sheila membalik badannya ingin meninggalkan Ben tapi cowok itu masih memeluk pinggangnya , mata keduanya bertemu . 
"ini gak bisa Ben, aku gak mau nyakitin Benny , orang tua kamu , mama papa aku, ini salah Ben,, please kamu jangan kayak gini" Sheila kembali menangis dalam diam 
"kamu mencoba buat gak nyakitin banyak orang tapi kamu nyakitin diri kamu sendiri " Ben menghapus air mata Sheila 
"tapi aku gak akan paksa kamu kalau kamu tetap ingin begini, aku gak bisa ngapa-ngapain ini semua keputusan kamu" 
Mata keduanya bertemu , Ben kembali menyeka air mata Sheila. saat ini Ben benar-benar bahagia karena ia bisa sedekat ini dengan Sheila , ia bahkan bisa memeluk cewek itu . Ben ingin melupakan semuannya malam ini , ia ingin menjadi egois malam ini, melupakan Benny yang akan sakit jika tahu tentang ini. Ben benar-benar ingin menjadi egois malam ini dan melupakan bebannya. 

Ben mendekatkan wajahnya dengan wajah Sheila , Ben mencium bibir Sheila semua darah ditubuhnya terasa panas , ia tahu ini salah tapi ia tidak bisa berhenti, tidak ada respon dari Sheila , tidak ada penolakkan ,, Ben terus mencium bibir Sheila .
Sheila merasakan bibir Ben dibibirnya , ia hanya diam menikmati setiap rasa itu, dan akhirnya Sheila membalas ciuman Ben , ia ingin menunjukkan kepada Ben bahwa bukan hanya Ben yang menderita ,bukan hanya yang merasakan rasa sayang itu. 
Keduanya semakin meperdalam ciuman mereka tanpa mereka sadar sedari tadi ada yang melihat mereka.

"it was like mid summer night's dream
i will be disappearing now like last night dream" _ TheHeirs

*****
setahun telah berlalu semenjak insiden itu , Ben dan Sheila seperti seseorang yang tidak saling mengenal , mereka bukan tidak saling mencintai lagi , rasa itu masih ada malah semakin bergejolak dan bergelora jika keduanya tidak sengaja bertemu . tapi Ben memutuskan untuk mengalah , ia ingin Sheila tidak merasa terbebani oleh perasaan bersalah kalau memilihnya

Gelar S1 telah disematkan untuk angkatan Sheila seperti Siska, Ocha dan Benny sedangkan Ben sudah lebih dulu menyemat gelar itu . 
Siang itu dikafe bernuansa garden Sheila, Ocha dan siska sedang becanda gurau. 
"gimana persiapan pernikahan kamu sama Benny? " Siska membuka percakapan 
"lacar kok " Sheila tersenyum 
"jangan diterusin kalau loe gak bahagia, gue tau pikiran loe dan hati loe itu cuman buat Ben" Ocha memegang tangan Sheila 
Sheila tersenyum ,Ocha memang yang paling tahu tentang dia. "tapi mungkin aku sama Ben gak jodoh cha" 
"bukannya gak jodoh tapi kalian berdua sama-sama gak memperjuangkan cinta kalian" 
"udahlah Cha, ini keputusan Sheila kita harusnya ngedukung dia dong " 
"ya udah terserah loe ajah, gue gak bakal ngebahas soal Ben lagi , tapi nanti kalau loe nyesel, jangan datang ke gue , gue gak akan mau dengerin curhatan loe" Sheila hanya tersenyum dan berharap semua akan indah pada waktunya. 

"loe gila, ogah gueee" Ben membanting handphonenya dimeja mendengar permintaan konyol Benny . 
"bantuin gue kali, hari ini gue ada wawancara pekerjaan , gak mungkin gue bisa memenin Sheila milih gaun pengantin , gue percaya sama loe, selera kita gak jauh beda"
"enggakkk!"
"please Ben , loe mau apa ? parfum gue ? jaket yang gue beli dari hasil nabung gak makan sebulan , gue kasih buat loe , asal loe nemenin Sheila nyoba gaun pengantinnya" 
"aduhhh kenapa musti gue sihhhhh , kenapa gak ocha sama siska ajah " 
"loe kan tau mereka bertiga itu gak ada yang bisa bawa mobil, ribet kan kalau musti naik taxi "
"loe emang adik paling terkutuk " Ben mengacak rambutnya frustasi.
"oke?" Benny menyikut-nyikut Ben dan hanya dibalas erangan oleh Ben. 

Ben memarkirkan mobilnya disebuah kafe bernuansa garden, lalu ia melihat Sheila berjalan menuju mobilnya , cewek itu kaget melihat yang ada dibalik kemudi itu Ben bukannya Benny
"Benny ada wawancara pekerjaan dan gue yang disuruh buat nemenin loe coba ... gaun pengantin loe" Ben menjelaskan rasa penasaran Sheila 
Sheila hanya mengangguk lalu keduanya kembali diam .. hening.. ~~~

Ini adalah gaun ketiga yang dicoba Sheila tapi Ben merasa itu tidak cocok dengannya. Ben merasa ia yang akan menikah bukan Benny , kenyataan itu membuatnya sesak . 
Tirai putih dihadapan Ben terbuka dan Sheila keluar dengan gaun putih panjang berpotongan leher sabrina dan rok panjang bergaya putri duyung. Ben merasa tiba-tiba udara disekitarnya menjadi panas , Sheila begitu cantik dan anggun. Ben mulai memikirkan kalau Sheila adalah calon pengantinnya
"gimana?" Sheila memecahkan lamunan Ben 
"emm yang ini oke, apa perlu gue foto terus kirimin ini ke Benny?" Ben menawarkan 
"gak usah kalau Benny percaya sama kamu, aku juga percaya sama kamu kok" 
Ben hanya diam ia tidak bisa melihat Sheila dengan gaun itu , rasanya ia ingin sekali berlari kearah Sheila dan menciumnya. 

Seorang pelayang memanggil Ben untuk mencoba sebuah jas hitam yang menurut Ben keren banget
"tapi mbak bukan saya pengantin cowoknya"
"tapi kan mas yang disuruh coba"
"tapi ukuran kita beda mbak"
"ini buat mas pakai saat acara pernikahan adik mas bukan buat pengantin pria kok"
Ben hanya ber OH OH ria sambil mencoba bajunya. 

**** 
Seminggu telah berlalu persiapan pernikahan Benny dan Sheila hampir saja rampung mulai dari undangan yang dibuat secara kejutan buat Sheila, Benny tidak perna ingin menunjukkan undangan kejutan itu kepada Sheila dan itu membuat Sheila keki, 
ketring, dekor , salon yang disewa, gereja yang akan menjadi tempat mereka mengikat janji suci juga baju yang mereka pesan hampir saja jadi kecuali cincin milik Benny , cowok itu belum memlilih cincin yang disarankan oleh Sheila, Sheila memberi Benny dua pilihan . 
"menurut loe ini atau ini yang bagus?" Benny menanyakan pendapat Ben mengenai cincin pernikahannya. 
"loe kenapa nanya gue sihhhh" Ben kembali mengacak-ngacak rambutnya 
"Sheila suruh gue milih dan gue pusing bangetttttt" Benny juga ikut-ikutan mengacak rambutnya
"loe suruh ajah Sheila yang milih" 
"dia suruh gue yang milih"
"Ribet loe berdua , lagian loe yang nikah kenapa loe terus nannya pendapat gue sihhh"
"gue mumet banget nih, bantuin kenapa"
"yaelah , tinggal milih ajah ribet banget, nihhh yang ini " Ben menunjuk sebuah cincin dengan bandul mutiara dengan hiasan hati. 
"ini menurut loe? serius ?"
"emm" jawab Ben kembali menonton tv 
"okeeee, thankyou man" kata Benny sambil berdiri dari tempat ia dan Ben duduk. 

****
Lagu Beautiful in white milik Shane Filan terus terdengar didalam gereja , Sheila menatap wajahnya yang kini telah dipoles make up dikaca, rambutnya sudah dibuat semakin cantik, gaun yang dipesannya juga tampak cocok. beberapa keluarga dan kerabat mereka telah datang dan masuk kedalam gereja menanti sang pengantin datang. 

Benny berdiri didepan altar dengan gugup ia terus-terus memandang kearah pintu tempat Sheila akan masuk, pemain piano mulai memainkan lagu ciri khas saat pengantin wanita memasuki gereja. tak lama kemudia Sheila masuk dengan digandeng oleh papa nya , Benny benar-benar terpesona, Sheila sangat cantik, bukan hanya Benny tapi Ben juga, Ben yang bertugas sebagai pengantar cincin hanya bisa terdiam disamping Benny. ia merasa sedikit sedih.

Saat Sheila telah sampai dihadapan Benny , keduanya saling tersenyum dan pastor muncul untuk meresmikan kedua pasangan ini. 
tapi sesuatu yang aneh terjadi , Benny menari Ben mengantikan posisinya berada dihadapan Sheila , Ben bingung yang ia tahu ia hanya bertugas mengantarkan cincin. 
"Jaga dia buat gue, gue tahu Sheila sayangnya cuman sama loe, sebenarnya ini pernikahan loe sama Sheila" Sheila masih diam tak percaya begitu juga Ben
"loe masih ingatkan gimana ngototnya gue waktu nyuruh loe yang nemenin Sheila milih baju pengantinnya ? gimana resenya gue yang minta loe milih cincin, gue sampai harus nyuri cincin kesayangan loe supaya waktu ngebuat cincinnya, gue gak usah maksa-maksa loe buat ikut lagi" Ben tidak bisa berkata apa-apa , ia benar-benar kaget dengan semua ini. 
"terus alasan kamu gak mau ngasih lihat undangannya ke aku itu karena ..." Sheila tidak melanjutkan kata-katanya 
"iya, itu karena bukan nama gue yang ada disana melainkan nama Ben, teman-teman kalian juga tahu kok tentang ini karena mereka sudah dapat undangan mereka masing-masing"
Ben dan Sheila menatap kearah siska, ocha dan Joe , ketiganya memasang muka tanpa dosa ." loe gak perlu dengan lagu thats should be me lagi man" kata Joe lalu disambut tawa dari siska dan ocha. 

Sheila merasa ini adalah kejutan paling indah yang ada dihidupnya , ia tidak menyangka bahwa ia dan Ben akan segera menjadi suami dan istri , ia tidak menyangka bahwa Ben adalah jodohnya setelah perjalanan yang sangat berat mereka rasakan . Ben tersenyum kepada Sheila , cowok itu benar-benar terlihat sangat bahagia. 
"saya Ben Pratama bersedia menerima Sheila Chirstine sebagai istriku dan berjanji untuk tetap setia kepadamu dalam senang dan susah , bahwa saya akan memelihara engkau dengan setia"
"Saya Sheila Christine bersedia menerima Ben Pratama sebagai suamiku dan berjanji untuk tetap setia kepadamu dalam senang dan susah, bahwa saya akan memelihara engkau dengan setia" 

Semua yang hadir disana sangat berbahagia termasuk orang tua Sheila dan Ben, karena mereka tetap menjadi besan. 

dengan diiucapkannya janji suci pernikahan itu Sheila dan Ben telah resmi menjadi sepasang suami istri . 

setelah memasangkan cincin dijari masing-masing , Ben mendekatkan wajahnya kepada Sheila lalu menciumnya. 


Semua yang ada disana bertepuk tangan dan tersenyum bahagia tak terkecuali Benny yang setelah ini berencana akan melanjutkan S2 nya diSingapore. 



END .. 












Senin, 21 April 2014

Please Be Mine (PART 4)

Mata kuliah jam pertama hari ini baru saja dimulai , Sheila tanpak bosan mendengarkan materi pelajaran yang disampaikan dosennya didepan , sheila masih memikirkan pernyataan cinta yang baru saja diutarkan Ben semalam dan tentang keiinginan orang tuanya untuk menjodohkannya dengan anak dari sahabat lama mereka.
Sheila menggaruk kepalanya yang tak gatal , pikirannya sangat kacau sekarang , sheila melirik kearah Ocha dan Siska yang sedang sibuk mencatat materi yang baru saja dibawakan oleh dosennya, Sheila ingin sekali mengajak Ocha dan Siska berbicara mengenai hal ini , sheila hanya ingin mendengar saran dari kedua sahabatnya itu.

Kantin kampus tampak ramai oleh mahasiswa yang ingin mengistirahatkan otak dari berbagai tugas kuliah, ada yang sekedar duduk sambil mengobrol ada juga yang sengaja kekantin untuk mengisi perutnya.
Siska, Ocha dan Sheila duduk didekat lapangan yang biasa dipakai anak-anak buat latihan basket .
"muka loe kenapa Shei ? kusut amat kayak cucian baru diperas" Ocha melirik kearah Sheila yang sedari tadi tampak diam saja.
"tau, kamu kenapa Shei ? ada masalah ? " kali ini siska yang mengeluarkan suarannya sambil memasukkan sesuap bakso kedalam mulutnya.
Sheila tanpak ragu  untuk menceritakan masalah tapi akhirnya cewek yang mempunyai tahi lalat di dagunya ini memutuskan untuk bercerita.
"iya, aku lagi banyak pikiran, kemarin orang tua aku datang dan mereka ngerencanai buat aku dijodohin"
Ocha keselek bakso sedangkan siska hampir saja menyemburkan minuman yang sedang diminumnya (apasihini)
"loe dijodohin sama siapa? kalau cakep .. udah embat aja shei, kesempatan gak datang dua kali" jawab Ocha ngaco dan hanya ditanggapi geleng-geleng kepala oleh Siska
"kamu udah perna ketemu sama orang yang dijodoin sama kamu? " siska merasa khawatir akan hal ini.
"besok, besok malam , keluargaku udah ngerencanain buat makan malam sama keluarga mereka"
"ya udah , loe kenalan ajah dulu " Ocha memberikan saran
"menurut aku juga begitu, kamu kenal ajah dulu, aku ngerti kok kamu pasti merasa terganggu karena kamu kan sukanya sama Benny , tapi ini kan hanya makan malam bukannya langsung tunangan. " Ocha mengangguk setuju oleh saran siska.
Sheila bertanya dalam hati , apakah ini semua karena ia masih berharap pada Benny atau sekarang ia memikirkan Ben? dan sheila tidak bisa menjawab pertanyaanya sendiri.

*****
"Ben.!" Benny berlari keraha Ben yang sedang sibuk membaca artikel dimading kampus
"kenapa loe ? " Ben bingung melihat tingkah aneh Benny yang sengaja berlari kearahnya seperti tadi
"mama dan papa ada dirumah. loe dikabarin kalau mereka mau datang hari ini? " Benny berbicara sambil mengatur nafasnya yang tersengal-sengal karena terus berlari mengitari kampus untuk mencari Ben
"gue gak tahu apa-apa, ya udah loe pulang duluan gih,, gue masih ada latihan basket sampai sore"
"ya udah, biar loe ajak yang dicap anak durhaka , ortu datang bukannya disambut malah sibuk, gue duluan yaa" Benny berjalan meninggalkan Ben yang masih tercengang oleh kata-kata Benny " tumben tuh anak gila" kata Ben sambil geleng-geleng kepala.

Matahari baru saja terbenam ketika Ben pulang setelah latihan basket dikampus, cowok berkulit sawo matang ini merebahkan tubuhnya di kursi putih yang berada diruang tamu rumahnya, ingatannya melayang ke kejadian kemarin malam , cewek itu belum menjawab pernyataan cintanya. Ben menarik nafas berat mengingat kejadian kemarin.

*flashback*
Ben menarik nafas panjang hanya dengan satu tarikan nafas itu ia mengatakannya, dan kini wajah bingung tampak dari muka Sheila , cewek itu hanya diam tanpa berkata apa-apa
"jadi gue diterima atau gak ? "
Sheila masih diam lalu cewek itu tersenyum
"aku butuh waktu buat mikir Ben, maaf"
"loe mau mikir sampai kapan ?" Ben mencoba menatap kearah mata Sheila , mencari jawaban disana.
Sheila hanya diam lalu ia tersenyum lagi, sangat manis apalagi saat wajahnya diterpa oleh lampu taman.
Cewek itu melangkah meninggalkan Ben sendiri .. dan itu membuat Ben tidak mengerti dengan Sheila.
 *Flashback end*

"Hufff, ini secara gak langsung gue ditolak "
"di tolak sama siapa? "
Ben mendapati papanya sudah berdiri disampingnya
"haha " Ben tertawa garing "gak kok pa, papa apa kabar?"
"baik, sepeti yang kamu lihat" Papa Ben kini telah duduk santai disamping Ben
"mama mana ? " Ben sibuk celingak celinguk mencari mamanya, ia sangat rindu dengan mamanya yang sangat cantik diusianya yang tak muda lagi
"diatas sama Benny, kamu taulah gimana sifat adik kamu kalau udah ketemu sama mamanya, manja banget" Papa tertawa membayangkan Benny yang sedari tadi nempel kepada mamanya. "oh ya Ben, besok papa ada janji sama teman lama, kamu sama Benny harus ikut ya, jadi kalian pulang kampus gak boleh malam"
"oke pa, Ben naik dulu ya,, mau mandi nih"


Sheila membenamkan wajahnya diantara kedua lututnya, hari ini ia sama sekali tidak bertemu dengan Benny dan ia sengaja menghindari Ben.. Sheila melirik kearah mama nya yang sedang sibuk menyetrika beberapa dress yang akan digunakan nya untuk acara besok malam , Sheila kembali membenamkan wajahnya
"aku harus gimana?" tanyanya dalam hati "kenapa semua terasa sangat membebani" Sheila kembali menarik nafas dalam-dalam lalu melihat langit malam yang dipenuhi bintang .

**********
Hari yang ditunggu-tunggu telah datang, tepat jam 7 acara makan malam itu akan berlansung. Sheila menatap pantulan wajahnya dicermin, hari ini ia menggunakan dress berwarna hitam elegan yang memamerkan punggungnya.
"kamu cantik banget sayang" sapa papa nya ketika melihat anak nya keluar dari kamarnya
"makasih pa" Sheila tersenyum menanggapi pujian papa nya itu.
"semua sudah siap , ayo kita berangkat" kata mama yang tampak sangat bersemangat
"ayo" lalu ketiganya berjalan meninggalkan apartemen menuju Restoran tempat mereka akan bertemu dengan  
sahabat lama orang tua nya sekaligus laki-laki yang dijodohkan dengan Sheila, memikirkan itu sheila kembali menarik nafas kencang mengurangi rasa takutnya.

"papa, sudah rapikan ma?" tanya papa Ben dan Benny kepada istrinya
"coba mama lihat"
ketika kedua orang tuanya sedang sibuk sendiri , Ben dan Benny tampak dengan pikiran masing - masing
Saat ini ke empatnya telah sampai disebuah restoran yang cukup berkelas dengan gaya modern . mereka sedang menanti kedatangan sahabat orang tuanya.

Ben yang duduk disebelah Benny sekilas melihat kearah Handphone Benny ketika adiknya itu memainkan handphonenya. Ben terdiam .. ia melihat foto Sheila terpajang sebagai wallpaper handphone Benny. ia tidak menyangka kalau adiknya itu menyimpan perasaan yang sama dengan perasaanya kepada cewek yang sama pula .

"Ah itu mereka" Papa Ben berdiri menyambut teman lamanya. diikuti Ben, Benny dan mamanya yang juga ikut berdiri.
pemandangan wajar saat sahabat lama tidak bertemu mereka berpelukkan dan menanyakan kabar masing-masing
"ini kenalkan anakku yang ini namax Ben dan yang ini Benny" sekilas Ben melihat lirikan aneh saat papa nya memperkenalkan Benny kepada temannya. dan temannya itu hanya menganggung-ngangguk lalu tertawa. Ben sama sekali tidak mengerti suasana ini.
"anak mu mana ? " tanya mama kepada temannya
"lagi nyari parkiran, hari ini supir gak masuk terpaksa deh dia yang nyetir" mama hanya ber Oh Oh ria sambil mempersilakan tamunya duduk.

"sayang, sebelah sini"
Ben sudah bisa menebak kalau yang baru saja datang itu anak ibu sahabat mamanya itu, walaupun posisi tempat duduk Ben dan Benny yang membelakangi pintu masuk sehingga mereka berdua tidak bisa melihat siapa yang datang.. sampaiii......
"selamat malam,, om , tante , nama saya sheila " Sheila menundukkan kepalanya memberi hormat kepada sahabat orang tua nya itu.
dan saat itu Ben dan Benny tidak bisa menyembunyikan keterkejutan mereka. Sheila duduk dihadapan Benny. tampaknya cewek ini juga sama sekali tidak tahu tentang ini.

Acara makan malam ini tampak menyenangkan buat orang tua mereka tapi tidak dengan Sheila yang sudah tahu tentang perjodohan ini, Sheila meremas tangannya sendiri , ia benar-benar tidak menyangka kalau orang yang akan dijodohkan dengannya adalah Ben atau Benny.
Ben dan Benny, keduanya tidak berhenti melirik kearah Sheila ,, sesekali Benny tersenyum dan dibalas senyum manis dari Sheila.
"mereka seakrab itu kah ? " tanya Ben dalam hati.
yang membuat Ben keki, Sheila sama sekali tidak menatap kearahnya.. ia benar-benar ditolak .

"ehem.." papa memecahkan susana yang sedang sepi , semuanya sedang menyantap makanan masing-masing
"ada yang pengen kita sampain ke kalian bertiga " papa Ben tanpak serius lalu di setujui dengan anggukan mama Ben dan orangtua Sheila
Sheila menelan salivanya.. apakah ini saatnya? rasanya ia ingin sekali bisa menghilang atau memberhentikan waktu saat itu juga.
"Rencana ini telah lama dibuat dan baru sekarang bisa terlaksanan , kita para orang tua sangat berharap sama rencana ini " papa Ben melanjutkan lalu dibalas tawa dari papa Sheila
Suara ketawa papa Sheila terdengar sangat mengerikan saat ini menurut Sheila yang sudah benar-benar tegang
"kita berrencara akan menjodohkan Sheila dengan ..."
"ohok.ohok.." Ben sangat kaget mendengar berita itu, ia juga berharap kalau yang dijodohkan dengan Sheila adalah dirinya.
berbeda dengan Ben, Benny tampak tegang menuju kelanjutan kalimat papanya.
"kita ingin sekali menjodohkan Sheila dengan Benny"
Sheila melongo tidak percaya , Benny berteriak senang dalam hati , dan Ben melotot tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya.
"kita para orang tua hanya ingin kalian bahagia , itu saja kok, tapi semua terserah kalian" papa Sheila menimpali.

Ben merasa seakan dunia runtuh dan menindihnya , ia menatap Sheila , cewek itu hanya menunduk lalu ia menatap Benny yang tampak sangat bahagia, Ben menarik nafas panjang terdengar nada keputus asaan didalammnya.

******

Ben meminum cangkir ke3 dari kopi yang dipesannya dikafe dekat rumahnya malam ini, setelah acara makan malam itu ia meminta izin untuk keluar sebentar, ia benar-benar merasa mumet dan ia perlu menenangkan dirinya. Ben merasa ini adalah hal yang paling menyedihkan dihidupnya, saat ia benar-benar jatuh cinta tapi ia tidak bisa mendapatkan apa yang ingin dimilikinya dan mirisnya adiknya sendiri yang mendapatkannya, mendapatkan apa yang ingin dimilikinya, Sheila

"hidup kadang gak adil" Ben tertawa miris menertawakan nasip mirisnya.
Ben membuka jejaring sosial instagramnya lalu ia melihat apa yang baru saja diupload oleh Sheila
cewek itu mengupload sebuah foto yang bertuliskan
"What Should I Do ?"
Lalu Ben mengupload sebuah foto bertuliskan
"You Can't Always Get What You Want" Ben berharap Sheila bisa tahu tentang apa yang diarasakan sekarang.

********
Sebulan telah berlalu semenjak kejadian perjodohan itu, Ben sering melihat Benny dan Sheila yang berangkat kampus bersama , hatinya sakit jadi ia memutuskan untuk menjaga jarang dari cewek itu .. setiap mereka tidak sengaja berpapasan dikampus, Ben lebih memilih tidak melihat kearah Sheila tapi dilubuk hatinya yang terdalam Ben merindukannya sampai ia tak dapat bernapas
sebulan tidak berbicara , tidak bertegur sapa dengan cewek itu serasa waktu berlalu sangat lama dan itu menyiksanya karena ia akan selalu merindukan cewek itu.. Ben masih mencintainya ..

Siang ini Sheila menemani Ocha dan Siska makan siang dikampus setelah mata kuliah kedua mereka selesai.
"jadi gimana hubungan loe sama Benny?" Ocha  sedang menunggu pesananananya
"ya begitulah seperti yang kamu lihat"
"kok loe gak semangat gitu sih? bukannya dari dulu loe suka ya sama Benny? sekarang kalian dijodohin harusnya loe senang bukannya gak semangat kayak gini"
"aku bingung"
"bingung kenapa ?" kali ini Siska ikuttan nimbrung
Sheila tanpak ragu, namun ia memutuskan menceritkan semuanya kedapa Siska dan Ocha , sahabatnya
"sebelum aku tahu tentang perjodohan ini, Ben nyatain cintanya sama aku" Sheila menatap kedua sahabatnya yang memasang muka yang seperti berkata ,LoeSerius?
"sekarang loe bingung karena Ben ? jangan bilang loe suka sama Ben? terus Benny gimanaa" Ocha memijat kepalanya
"aku gak ngerti, tapi aku kan sukanya sama Benny kalian tahu itu kan? itu artinya aku gak suka sama Ben "
"Shei, itu pikiran kamu ajah yang kamu buat seakan-akan kamu hanya suka sama Benny karena kalau sampai kamu tahu kalau ternyata kamu suka sama Ben semua akan jadi masalah. tapi coba deh kamu tanya hati kamu, perasaan kamu, aku yakin hati sama perasaan kamu gak akan bohong" Siska menatap serius kearah Sheila
"gue aja bisa dengar perasaan loe teriak-teriak minta didengerin" Ocha memecah keheningan diantara mereka.
"ngaco kamu Cha" Siska memuukul lembut tangan Ocha , lalu keduanya tertawa riang.


Tak jauh dari tempat Sheila dan sahabat-sahabatnya duduk, Ben dan Joe (Masihingatsamadiagak?) sedang duduk ngobrol , Joe mengikuti arah pandangan Ben, ia mendapatkan sahabatnya itu menatap kearah Sheila yang sekarang sedang bercanda dengan kedua sahabatnya
"yaelahh.. anak galau jaman sekarang, prihatin gue" Joe meledek Ben tepat ditelinganya
"Loe udah pernah belom ngerasaian sepatu nempel dimuka loe?" Ben melirik Joe yang sudah akting sibuk dengan Handphonenya

******
Hari ini Sheila dan Benny janjian untuk makan malam setelah pulang kampus, tetapi sebelum makan malam Benny minta ditemani pulang kerumahny dulu karena ada barangnya yang tertinggal , saat sampai didepan rumah Benny, Sheila tanpak ragu masuk dan ia ingin menunggu Benny diluar tapi dilarang oleh Benny , sebenarnya Sheila tidak ingin bertemu Ben, tapi karena Benny memaksa akhirnya Sheila memberanikan diri masuk kedalam rumah Ben dan Benny ini. orang tua mereka sudah pulang dan dirumah hanya ada Ben.

"kamu tunggu disitu dulu ya, aku ke atas dulu " Benny menunjuk ruang Tv lalu naik keatas , kekamarnya
Sheila menyandarkan punggungnya dikursi berwarna putih susu itu, ia melirik seisi rumah perasaan lega terasa saat ia tidak mendapati Ben disitu.
Tapi tiba-tiba pintu dapur terbuka dan Ben keluar dengan roti dimulutnya, Sheila menahan nafas saat matanya bertemu dengan mata hitam Ben. tak lama kemudian Sheila melihat Ben kembali masuk kedalam dapur, Sheila lega..
Namun tiba-tiba Ben keluar sambil membawa secangkir Teh hangat dan memberikannya kepada Sheila , tak sampai disitu saja Ben duduk tepat dihadapannya . disofa seberang , berhadapan dengan Sheila , jarak kedua sofa tidak terlalu jauh , itu terbukti Sheila saja bisa mencium bau maskulin Ben, tampaknya cowok ini baru selesai mandi.

Entah perasaan apa yang merasukinya, Ben hanya ingin melihat Sheila lebih lama, ia memberanikan diri untuk duduk dihadapan Sheila, menatap tiap gerak gerik cewek itu.
Suasana mendadak menjadi sangat canggung, Ben tidak pernah merasa secanggung ini bila berhadapan dengan Sheila , tapi kini semua telah berubah semenjak hari dimana cewek itu resmi menjadi calon adik iparnya.

"Loe bahagia sama Benny?" Entah perasaan apa yang merasuki Ben sampai ia bisah mengerluarkan pertanyaan itu. Sheila hanya diam, cewek itu tampak berpikir
"Seharusnya kalau Loe gak usah mikir buat ngejawab pertanyaan gue, kalau loe benar-benar bahagia sama Benny "
Sheila masih diam menunggu Ben melanjutkan kata-katanya.
"Sheila..." Ben berpikir sejenak lalu melanjutkan kata-katanya.. " Loe gak bisah ninggalin Benny?"
"maksud kamu?" Sheila menatap mata Ben meminta penjelasan , iya benar-benar tidak mengerti apa yang ingin diinginkan oleh Ben
"Loe gak bisah ninggalin Ben terus ngelupaian tentang perjodohan kalian?"
"aku gak punya alasan apa-apa buat ninggalin Benny, Dia bahkan terlalu baik " Sheila tak sengaja menangkap sorotan mata Ben, Sorot mata penuh rasa sakit.
"apa gue gak bisah jadi alasan loe untuk ninggalin Benny?" Ben tahu ia egois tapi ia benar-benar mencintai cewek ini. Sheila
Sheila terpaku , dalam hati ia berpikir apakah Ben benar-benar menyayanginya, sampai ia bisa berkata seperti itu?"

Sheila tidak menjawab sampai keduanya mendengar derap langkah kaki mendekati mereka,, Benny tersenyum pada Sheila ...sangat tulus dan Ben melihat itu semua . Tanpa perlu Sheila menjawab pertanyaanya tadi ia sudah tahu jawabannya , Jawaban yang tidak ingin dia dengar.


Bersambung

Follow me : Instagram : @Gladysmaria05
Minta komennya juga doonggg ^^~







Kamis, 13 Maret 2014

PLEASE, BE MINE( PART 3)

Ben menghentikan mobilnya tepat didepan apartemen sheila, dari tadi keduanya hanya diam memikirkan kejadian dikampus tadi. Sheila sibuk memikirkan pengalaman mengerikan yang baru saja dia alami sedangkan Ben memikirkan bagaimana ia bisa merasa sangat nyaman ketika cewek itu memelukknya .
"Ben makasih udah nganterin aku pulang" Sheila akan bergerak membuka pintu mobil ketika tiba-tiba Ben menarik tangannya
"kamu masih ada perlu sama aku?"
Ben mendapati dirinya terpaku dengan apa yang baru saja dilakukannya , ia tidak menyangkah bahwa ia akan melakukan hal ini.. ia tidak bisa memungkiri ia ingin lebih lama bersama Sheila.
"oh sorry, gue udah gak ada perlu lagi sama loe, sekarang loe boleh keluar"sepertinya pikiran dan ucapan Ben sedang tidak bersahabat
 "cih.." Sheila mendengus kesal lalu segera keluar dari mobil Ben .

*****
Sudah 3 minggu berlalu tidak terasa perjanjian Sheila dan Ben akan segera berakhir seminggu lagi entah kenapa Ben merasa sangat sedih dengan kenyataan ini.
Ben menarik nafas kencang menatap kalender yang ada di gengamannya dia sangat yakin saat ini Sheila akan sangat berbahagia karena perjanjian ini akan segera berakhir berbeda dengan dirinya yang merasa sedih karena sebentar lagi ia akan sangat jauh dari Sheila
"ahhhh... kayaknya otak gue lagi bermasalah dan perasaan gue lagi aneh , kenapa gue ngerasa hal aneh kayak gini sih... ini gak boleh terjadi. gue gak mungkin suka sama cewek aneh itu kan?" Ben menggeleng kuat mencoba mendustai apa yang ia rasakan ,, lagi-lagi pikiran dan perasaannya sedang tidak bersahabat dengan pemiliknya.
"Ben, gue berangkat duluan yaa. tadi gue udah beres-beres , loe sisa masukkin tuh baju kotor kemesin cuci terus loe jemur" Teriak Benny membuat Ben kembali kealam sadarnya.
"ini anak , seenaknya merintah gue lagi , gue masukin juga loe kemesin cuci" Benny hanya menjawab dengan tertawa meledek lalu segera berangkat kekampus.

Cuaca siang ini tampak sangat bersahabat , matahari yang bersinar sangat terang sama halnya dengan perasaan Sheila , cewek itu sedang bahagia karena sebentar lagi penderitaannya akan berakhir
"seminggu lagi sheila , semangatttt" Sheila menyemangati dirinya sendiri
"eh loe, bentar tunggui gue diparkiran ada kerjaan buat loe" tiba-tiba Ben datang dan membuat Sheila keki
"apaan lagi ? kamu mau nyuruh aku apalagi ? manjat pohon buat ambilin kamu mangga?" Sheila meledek , ia teringat kejadian minggu lalu ketika hari sudah malam dan Ben malah menyuruhnya membelikannya nasi kuning, hal yang sangat tidak masuk akal karena kebanyakan yang menjual nasi kuning itu ada saat pagi hari..
"loe harus nyuci sama menjemur baju gue " Ben dengan lagaknya memerintah Sheila
"ck dasar cowok freak"

****
"loe harus ingat , loe gak boleh nyampur baju warna hitam sama baju warna lainnya lagi kedalam mesin cuci terus loe jangan lupa pakek softener biar wangi ..terus dengar kalau mesinnya udah bunyi berarti loe udah bisa jemur " Ben menjelaskan dengan serius kepada sheila tentang cara mencuci yang benar
"udah? " Sheila menatap Ben penuh tanda tanya ,kini keduanya sedang berada dibelakang rumah tempat dimana Sheila akan mencuci dan menjemur semua baju-baju kotor milik Ben dan Benny
Sheila masih menatap Ben penuh tanda tanya ketika tanpa sadar Ben memperkecil jarak diantara mereka dan detik berikutnya sebelum Sheila sadar apa yang terjadi , Ben sudah menciumnya. Betui-betul menciumnya dengan lembut. Mencium Sheila adalah sebuah kesalahan tapi entah mengapa Ben tidak bisa berhenti. Beberapa detik berlalu dan dengan kesadaran yang tersisa Ben melepaskan ciumannya kepada Sheila , tidak ada yang mengeluarkan suara selama beberapa saat ,masing-masing masih sibuk dengan perasaan yang sekarang tidak karuan ,,, sampai Sheila berteriak dan melayangkan tinjuan mautnya kepada Ben
"ya!!!!!!! kamu !!!!!" Sheila mengeluarkan seluruh kekuatannya untuk memukul Ben
"aarrrgggghhh" Ben hanya bisah berteriak kesakitan ketika Sheila memukulnya secara membabi buta.

****
Sudah dua hari berlalu semenjak kejadian ciuman itu berlalu dan itu masih sangat membekas untuk Sheila
"ahhh my first kiss ,, dasar cowok nyebelliiinnn, freak" Sheila masih memukul-mukul angin ketika tiba-tiba mamanya menelfon
"halo ma? "
"hay sayang, mama dan papa besok akan kejakarta ada hal penting yang perlu mama dan papa bicarain sama kamu"
perasaan Sheila mendadak menjadi tidak enak, hal pentng apa yang kedua orang tuannya ingin bicarakan sampai mereka harus repot-repot kejakarta ? apakah tidak bisah dibicarankan lewat telefon saja? pikiran Sheila memikirkan hal-hal negatif seperti mama atau papanya yang ternyata sedang sakit parah atau dirinya yang sebenarnya bukan anak kandung kedua orangtuannya .. Sheila menggeleng keras mencoba menghilangkan semua pikiran-pikiran negatifnya itu.
"sayang? " suara mama kembali terdengar memecah lamunan sheila
"iya ma, mama sama papa datang jam berapa ? nanti Sheila jemput "
"jam 2 siang , mama sama papa tunggu kamu besok yaa sayang , sampai ketemu besok.. bye" sambungan telefon putus dan Sheila kembali pada pikiran-pikiran anehnya.

Keesokan Harinya....

Bandara Soekarno Hatta tanpak ramai oleh para penumpang yang ingin berangkat ataupun yang baru saja sampai , Sheila tanpak sedang gelisah karena mama dan papanya tak kunjung tampak sudah sejam cewek berkulit putih ini menunggu .

"sayang?" tiba-tiba suara yang tak asing itu mengagetkan Sheila
"mama..papa..!!" Sheila setengah berteriak memeluk kedua orangtuannya , ia sangat merindukan mereka berdua.
"kamu kok kurusan sih sayang?" papa yang pertama kali membuka suara ketika melihat putri semata wayangnya itu.
"ini pasti karena tiap hari kamu ngejar-ngejar bus kekampus kan ? mama kan udah bilang kamu bawa mobil saja "
"bawa mobil macet ma lagian Sheila juga belum hafal jalan Jakarta"
"kalau gitu papa cariin kamu supir ya?" kali ini papa yang tidak terima dengan keputusan Sheila yang ingin hidup mandiri tapi buatnya ini cukup memprihatinkan karena putrinya itu tampak lebih kurus dari sebelumnya
"gak usah pa, sheila baik-baik saja kok " Sheila memberikan senyuman termanisnya kedapa kedua orangtuannya .
ketiga orang ini pun meninggalkan bandara menuju apartermen Sheila..

"kamu gak kuliah hari ini shei?" papa tampak sedang fokus memperhatikan apartemen putrinya itu dan ia baru mendapati fakta bahwa apartemen ini hanya memiliki satu kamar.
"hari ini Sheila gak ada kuliah pa" Sheila masih saja sibuk membantu mamanya memasak makan siang untuk mereka bertiga.
tiba-tiba handphone Sheila berdering panggilan masuk dari Ben , dalam hari Sheila mengutuk Ben yang menelfon disaat seperti ini.

"halo, kenapa?"
"loe gak kuliah?"
"gak"
"loe kenapa sinis banget sih? loe masih mikirin soal waktu itu?"
"gak usah bahas tentang itu lagi , aku udah lupa "
"oke, loe di apartemen?"
"iya kenapa?"
"gak nanya doang" tiba-tiba Ben memutuskan sambungan telfon "cowok freak"
Diseberang sana Ben memaki dirinya sendiri karena tidak bisa bersikap lebih baik lagi kepada Sheila , Selama berapa hari setelah kejadian itu Ben belum perna bertemu dengan Sheila lagi , cewek itu seperti menghindarinya dan saat ini Ben sadar bahwa ia merindukan Sheila dan hanya mendengar suaranya itu membuat Ben sangat bahagia and Ben realizes that .. He is falls in love ..

*****
Makan siang sudah siap ketika hari menjelang sore dan papa Sheila baru menyadari bahwa pemandangan sore dari apartemen putrinya itu tampak sangat indah .
"oh ya , katanya ada yang pengen papa dan mama omongin sama aku?" Sheila meneguk habis air minumnya untuk menutupi rasa gugupnya
"soal itu biar mama kamu yang jelasin" papa memberikan kode kepada mama untuk menjelaskan semuanya kepada Sheila.
"Jadi dulu waktu SMA mama dan papa punya sahabat keduanya juga akhirnya menikah seperti mama dan papa kita berempat sangat akrab.." Sheila tampak bingung , apa yang sebenarnya yang ingin dibicarakan mamanya .
"dan mama sama papa sudah berjanji kepada mereka jika kita mempunyai anak yang berlawan jenis , kita akan.." perasaan Sheila kini sangat campur aduk , ia sudah bisa menebak apa kelanjutan kalimat mamanya itu tapi ia ingin memastikannya sendiri dari mulut mamanya
"akan menjodohkan kalian" dan benar dengan apa yang dipikirkannya , dia akan dijodohkan dengan orang yang bahkan tidak ia kenal.
Sheila terdiam begitu juga dengan kedua orangtuanya .. dan matahari pun diam-diam terbenam digantikan bintang.

****
Semuanya seperti mimpi disiang bolong ketika 2 hari lalu ia mendengar tentang berita yang Sheila sendiripun tidak tau apakah itu berita buruk atau berita bahagia .. memang saat itu mama dan papanya mengatakan tidak akan memaksakan hal ini tapi Sheila bisah melihat dari kedua mata orang yang disayanginya itu ,, mereka menyimpan harapan akan perjodohan ini .

beepp beeepp beeppp..
ada sebuah sms masuk dihandphonenya dari si trouble maker Ben.

"Bentar malam gue tunggu loe di taman dekat aparteman loe, jam 7
gue bakal nunggu loe sampai jam 7 lewat 10 menit klo loe gak datang juga -
gue bakalan seret loe keluar dari apartemen loe buat nemuin gue !"

"nyebelin banget sihh, seumur-umur aku gak perna ketemu sama cowok aneh kayak dia" Sheila menarik nafas frustasi dan  kembali fokus menyimak apa yang dikatakan dosennya.

Jam 7 malam ...

Sheila berlari-lari kecil menghampiri Ben yang sedang berdiri didekat semua kursi ditaman itu , kenapa Sheila mau saja menemui Ben ? ia juga tidak tau .. mungkin saja ia hanya tidak ingin Ben benar-benar melakukan yang dikatakannya , menyeret Sheila dari apartemen.

"loe datang juga , gue pikir loe mau gue seret"
"kamu mau ngomong apa ? aku datang kesini sebagai salam perpisahan saja karena ini adalah hari terakhir di perjanjian kita jadi jangan pikir macam-macam"
"karna ini adalah hari terakhir diperjanjian kita , gue bakalan bikin ada hari-hari selanjutnya buat kita"
"maksud kamu?? " Sheila tidak mengerti dengan semua ucapan Ben
"gue bakalan .. " Ben berjalan mendekati Sheila dan otomatis saja Sheila mundur tapi ketika badannya menabrak kursi yang tidak disadarinya berada dibelakangnya . Ben menahan pinggangnya agar tidak jatuh
"kamu mau ngomong apa ? " Sheila menjauhkan mukanya dari Ben
"gue cuman ngucapin ini sekali aja , jadi dengar baik-baik:"
diam... Sheila menunggu dan Ben mengatur nafasnya
"gue suka sama loe dan loe mau gak jadi cewek gue " Ben mengucapkannya dengan satu tarikan nafas

Sheila terdiam dalam genggaman Ben dipinggangnya , ia tidak tau harus berketa apa dan Sheila baru menyadari berita tentang perjodohannya itu adalah sebuah berita buruk sekarang. mungkin ini karena penyataan cinta Ben.



Thankyou^^ happy reading
instagram :gladysmaria05



Senin, 03 Februari 2014

TREND FASHION, RAMBUT DAN MAKE UP DI TAHUN 2014

1. FASHION 

1. Cardiomind 
Motif ini didominasi warna-warna bersih dan cerah juga terlihat transparan , potongan yang simple serta warna-warna maskulin. 



2. Motif Asylum 
Motif ini diwarnai dengan warna-warna cerah dan ada kesan kekanak-kanakannya. warna-warna cerah yang ditampilkan kadang akan saling bertabrakkan. 



3. Demotic
Trend dengan warna-warna dan corak geometris juga motif tradisional bernuansa afrika .


4. Sagacity 
Motif ini bertemakan warna-warna  logam dan alam dengan gaya klasik, aksen berlayer, serta warna-warna alami. 


2. MAKE UP 

1. Eyeshadow 
Pada tahun 2014 eyeshadow akan didominasi warna terang seperti warna hitam, biru dan orange dengan teknik memakai 1 warna tapi langsung yang berwarna terang. 

2. Eyeliner
Goresan eyeliner dengan sayang diujung terluar mata atau wink eyeliner akan menjadi trend di tahun ini. 
contoh : 

3. Lipstick 
Sama seperti tahun lalu tahun ini warna lipstick masih berwarna terang hanya saja pada tahun ini akan banyak yang berani memakai lipstik dengan warna yang sangat terang. warna lipstick yang akan trend yaitu warna orange, fuschia dan merah 

warna fuschia



3. RAMBUT

1.Mid lenght cut 
Potongan rambut sebahu ini dapat menciptakan aksen santai dan menarik.

2. Mermaid waves
Rambut gaya ikal yang sedikit kusut akan menjadi trend tahun ini 


3. Wet Look 
Model rambut ini sengaja dibuat tampak basah agar terlihat berkilau dan biasanya dipadukan dengan gaya menyisir keatas atau kebelakang dan gaya rambut seperti ini harus menggunakan serum terlebih dahulu sebelum ditata.



4. Bob
Gaya rambut Bob akan kembali menjadi trend . gaya rambut dengan panjang hingga dagu membuat penggunanya tampak fresh. 


5. Panjang Lurus
Tidak dapat dipungkiri gaya rambut panjang dan lurus adalah gaya yang sangat diinginkan banyak wanita itu sebabnya pada tahun ini rambut bergaya tersebut tetap akan menjadi trend. 


thankyou ^^