Rabu, 09 Desember 2015

WARM HEART (PART 5) END

   Berita tentang idol Jinwoo yang ternyata memiliki kekasih menjadi berita yang paling banyak dibaca oleh pengguna internet, hanya dalam waktu semalam berita itu telah menjadi nomor pertama berita  dengan pembaca dan pencarian terbanyak. Dengan semakin banyaknya orang yang membicarakan masalah ini. Itu semakin membuat Jinwoo stres .
Yura sendiri tidak tahu apapun tentang berita dirinya dengan jiwoo sebab dari semalam ia sengaja mematikan handphone nya , Yura melangkah keluar dari apartemennya menuju pemberentian bus, Yura
Benar-benar tidak tanpa baik-baik saja , wajahnya terlihat murung dan tanpa bisa ia pungkiri , ia memang sangat sedih.
   Bus berhenti dan Yura segera masuk, bus tanpak cukup ramai mungkin karena ini adalah jam sibuk , tanpa banyak berpikir Yura menempati salah satu bangku kosong yang ada , tapi ketenangannya terganggu saat tiba-tiba ia mulai mendengar orang-orang membicarakan Jinwoo.
"Yah, gadis yang disana tanpak mirip dengan pacar Jinwoo oppa" kata salah satu cewek dengan seragam smp .
"Wah, memang benar ! Sepertinya itu dia "
Karena suara kedua cewek itu yang tanpak membicarakannya , suasana di dalam bus berubah menjadi
Gaduh karena beberapa orang akhirnya juga menyadari bahwa itu adalah Yura. Saat bus berhenti disalah satu halte Yura segera turun dari bus dan memakai topi jaketnya untuk menutupi wajahnya lalu ia segera berjalan menuju mini market untuk membeli minuman, tiba-tiba saja ia merasa kerongkongannya kering. Tapi saat sedang berada di antrian kasir lagi-lagi para siswa membicarakannya.
"Bukan kah itu gadis yang ada difoto bersama Jinwoo ? " kata gadis berambut pendek kepada temannya
"Iya, itu benar dia !"
Belum sempat Yura membayar minumannya para gadis itu telah mencoba mendekatinya , karena panik Yura segera berlari keluar dari mini market menuju sekolahnya . Tapi para gadis itu masih mengejarnya dengan heboh sambil berteriak memakinya.
" yah !!! Kw gadis penggoda . Berhenti berlari!"
"Kau !! Apakah kau sudah puas menggoda Jinwoo oppa!"
"Benar-benar gadis murahan!!"
Yura mencoba sebisa mungkin untuk tidak mendengar dan terus berlari menuju sekolahnya.
"Hahhh, rasanya aku akan mati sebentar lagi "  Yura menarik nafas panjang saat ia telah tiba di kelaanya. Yura segera duduk di bangkunya tetapi ada yang aneh , seisi kelas menatapnya dengan pandangan yang sangat Yura kenal. Pandangan seperti para gadis-gadis yang tadi berada di dalam bus
Dan gadis-gadis yang mengejarnya.

   Saat hanna datang dan menghampirinya, Yura merasa seakan ia kembali bisa bernafas dengan baik tanpa ia sadar ia telah menahan nafas sejak tadi.
"Yah, kau baik-baik saja ?"
"Aku tidak baik-baik saja "
"Aku mengerti. Yura-ya kau pasti bisa melalui ini semua " kata-kata Hanna itu membuat Yura.kembali mengingat Jinwoo.
"Hanna-ya, bisakah aku menginap di rumahmu ? " kata Yura sambil memasang muka memelas
"Tentu ! Aku tau kau butuh teman bicara" Kata Hanna
Tanpa mereka sadari Minho mendengar percakapan mereka dan segera mengirim pesan untuk Jinwoo
   Tidak sepeti biasanya , hari ini waktu berlalu dengan cepat. Tak terasa jam pulang swjolah telah datang dan itu membuat Yura lega karena sejak tadi semua siswi cewek disekolah ini memandangnya seakan-akan mereka akan memakannya hidup-hidup .
"Ayo kita pulang, supirku telah datang " kata Hanna lalu meggandeng Yura keluar dari kelas
   Tepat setelah Hanna dan Yura tiba dan keluar dari mobil , yura di kagetkan oleh Jinwoo yang telah berada didepan rumah Hanna yang memang sedang kosong.
"Yura"
Yura tidak menjawab ia hanya mencoba untuk tidak menatap mata Jinwoo
"Aku akan membiarkan kalian berbicara berdua" kata Hanna sambil melangkah masuk kerumahnya tetapi tiba-tiba tangannya di tahan oleh Yura
"Aku ikut denganmu Hanna"
"Yura aku mohon bicaralah denganku sebentar saja"  tahan Jinwoo saat Yura akan ikut dengan Hanna
Tapi Yura tidak memperdulikan permintaan Jinwoo itu dan segera masuk mengikuti Hanna.
"Yura-ya ! Aku benar-benar minta maaf , Yura ! Keluarlah aku hanya ingin berbicara sebentar
"Yura aku mohon"  kata Jinwoo lagi di balik pintu rumah Hanna
"Yura ini memang salahku . Aku yang salah . Jadi Yura kumohon .." Jinwoo hanya bisa mengetuk pintu rumah Hanna dengan pelan , ia seperti telah kehilangan kekuatannya.
Mendengar Jinwoon yang terus berteriak dan memohon padanya membuat Yura hanya bisa menangis dan memandang Jinwoo dari jendela kamar Hanna.
"Yura aku mohon..." kata Jinwoo lalu tanpa ia sadari air matanya yang sejak tadi di tahanya tekah lolos mengalir di pipinya .
"Aku mohon... Yura"
________________________________________

   Sudah dua minggu semenjak berita itu muncul , Jinwoo memutuskan untuk berhenti menghubungi Yura, ia ingin gadis itu bisa kembali hidup dengan baik lagi karena semenjak masalah ini diketahui publik Jinwoo yakin jika Yura telah banyak mendapatkan masalah . Ia hanya tidak ingin membuat gadis yang dicintainya itu menderita karena ini. Semenjak saat itu juga Jinwoo tidak perna lagi datang ke sekolah. Ia hanya sibuk dengan pekerjaanya yang semakin sibuk. Setelah menejemen Mixstar mengklarifikasi bahwa Jinwoo dan Yura hanya sahabat sejak kecil itu membuat Mixstar kembali sibuk. Yang membuat Jinwoo menderita akhir-akhir ini bukan karena ia semakin sibuk tetapi karena ia merindukan gadis itu. "Yura apa yang  sedang kau lakukan sekarang?" Tanya Jinwoo dalam hati.
   Kehidupan Yura sudah kembali tenang setelah klarifikasi dari pihak Jinwoo itu tetapi saat ini hatinya kosong ia hanya hidup dengan mengikuti jadwal dan mencoba untuk kembali tertawa walau sulit.
Hari yang panjang dilalui Yura dengan baik , Yura melangkah keluar dari gerbang sekolah saat hari sudah senja , entah mengapa hari ini sangat malas hanya untuk melangkah pulang.
Saat melewati taman bermain di sekitar apartemennya Yura memutuskan untuk berhenti dan duduk sebentar di salah satu ayunan disana.
"Jinwoo-ya , apa yang sedang kau lakukan sekarang ? Apakah kau juga sedang merindukanku ? Jinwoo kau tau perasaan ini membunuhku , Jinwoo bisakah kau memberitahuku bagaimana caranya agar aku bisa melupakanmu ?" Kata Yura sambil menahan agar air matanya tidak turun lagi.
Tanpa Yura sadari Jinwoo mendengar semua itu dari dalam mobilnya. Tanpa sadar Jinwoo meremas bajunya menahan rasa sakit di dadanya mencoba untuk menahan air matanya, saat ini rasanya ia akan gila hanya karena ingin memeluk gadis itu .
    Setelah mengikuti Yura diam-diam , Jinwoo memutuskan untuk pulang ke apartemen mixstar . Sesampainya ia disana keadaan aparteman yang sepi membuat perasaanya terasa kosong .
Ucapan Yura ditaman tadi tiba-tiba membuatnya kembali menitihkan air mata . "Aarrgghh!!" Teriak jinwoo sambil menjatukan semua barang-barang yang berada di meja kamarnya itu.
"Yah!! Kau kenapa ?!" Tanya Max yang kaget mendengar kekacaun di kamar Jinwoo
Jinwoo menatap Max dengan mata frustasi ia sudah tidak bisa menahan air matanya untuk jatuh.
"Hyung, aku benar-benar bisa gila ! " Jinwoo kembali memerasa bajunya menahan sakit di dadanya
"Ada apa denganmu " Max mencoba untuk memegang pundak Jinwoo , Jinwoo tidak menjawab dia hanya tertunduk. Menangis.
"Katakan padaku ada apa . Bicaralah !" Kata Max lagi.
"Aku tidak sanggup lagi, aku benar-benar hancur " jawab Jinwoo sambil memandang nanar lantai kamarnya , lalu ia kembali berbicara "aku pikir aku masih bisa hidup meski tanpanya.."
"Tapi ?" Tanya Max
"Aku tak bisa hyung"
"Apa kau benar-benar menyukainya sampai kau seperti ini hah!!?"
"Tidak !! Aku pikir aku benar-benar mencintainya Hyung ! Aku harus bagaimana !"  Max membiarkan Jinwoo terjatuh di lantai sambil mendengar isakan cowok itu.
__________________________________

   Empat bulan telah berlalu semenjak kejadian itu , kini hidup Yura telah kembali seperti sebelumnya . ia kembali berteman dengan banyak orang dan menjalani aktifitas sekolah seperti semula .Sedangkan Jinwoo ia telah benar-benar berhenti dari sekolah dan menjadi murid home schooling untuk  menghindari kejadian yang tidak diinginkan lagi .
Kepergian Jinwoo dari hidup Yura membuat gadis itu mencoba untuk kembali menata hidupnya . Jika hatinya bertanya tentang Jinwoo, Yura bahkan tidak bisa mendustai ia merindukan cowok itu lebih dari apapun , menonton dan mendengar Jinwoo di TV pun tidak bisa mengobati rasa rindunya .
Sedangkan Jinwoo. Cowok itu mencoba untuk melupakan semua yang mereka lewati bukan karena ia tidak mencintai Yura lagi namun karena ia merasa bahwa memang ia tak pantas buat Yura. Karena semua itu Jinwoo merasa hidupnya semakin sepi dan akhirnya ia bekerja seperti robot mencoba menyibukkan diri setiap hari setiap jam.
"Yura , kau baca berita hari ini ?? "
"Tidak , ada apa ? "
"Max , anggota mixstar baru saja mengkonfirmasi hubungannya dengan idol lainnya"
"Hmm"
"Yura-ya , apa kau perlu jadi idol juga biar hubunganmu dengan Jinwoo bisa dikonfirmasi juga?"  Kata hanna
"Kau sangat lucu hanna" jawab Yura malas
"Yura-ya aku tau kau masih memikirkannya"
"Aku baik-baik saja hanna"
   Ujian kelulusan baru saja berakhir dan itu artinya sebentar lagi Yura akan meninggalkan tempat ini , meninggalkan sekolah yang penuh dengan kenangan bersama Jinwoo . Tanpa terasa Yura melangkahkan kakinya menuju perpustakaan tempat dimana ia dan Jinwoo memutuskan untuk berpacaran . Yura melangkah dengan lambat mencoba untuk mengembalikan serpihan-serpihan kenangannya yang telah hancur . ia kembali duduk ditempat duduk saat dia dan Jinwoo bertemu disana, Menatap pada kursi kosong dihadapannya .
"Apa kau tidak punya alasan untuk menemuiku walau sebentar saja ? Apakah 'aku mencintamu' tidak
bisa dijadikan alasan agar kau menemuiku lagi ? Aku merindukanmu Jinwoo" kata Yura mulai terisak
Tanpa Yura tau , Jinwoo juga berada di perpustakaan dan menatapnya dengan sedih dari jauh .. Matahari telah berganti dengan bintang-bintang tanpa sadar Yura telah tertidur diperpustakaan sekolah cukup lama , saat ia bangun ia mendapati secarik kertas . Dengan perlahan Yura membaca pesan disurat itu
"Hiduplah dengan baik Yura , maafkan aku ... selamat tinggal" membaca itu membuat Yura kembali menangis sangat lama .
_______________________________

   Dibalik semua masalah ini Yura dan seisi sekolah merayakan hari kelulusan mereka . Yura dan Hanna menikmati acara itu dengan senang  .
"Yura , kau ingin kuliah dimana setelah ini ? " Tanya Hanna disela-sela acara makan malam mereka
"Entahlah , mungkin aku tidak akan kuliah disini , aku akan pergi ke tempat lain"
"Yah ! Jadi kau akan meninggalkanku ? "
"Aku akan sering berkunjung Hanna-ya lagi pula kau tidak akan kesepian , ada minho bersamamu"
"Yah. Kau ini bicara apa " jawaban Hanna itu hanya membuat Yura tertawa , ia sangat senang menggangu hanna dan Minho
   Pendaftaran kuliah telah di mulai Hanna telah sibuk mempersiapkan dirinya untuk mengikuti test ujian
Begitu juga dengan Minho , Bahkan Minho dan Hanna mendaftar di universitas yang sama .
"Yah. Kau mengikutiku kesini kan ? " tanya Hanna ketika tidak sengaja bertemu dengan Minho dikampus barunya.
"Kau benar-benar percaya diri" Jawab Minho , tapu tiba-tiba handphone Hanna berbunyi ada panggilan masuk dari Yura
"Apa ? Kau sudah berkemas ? Yah ! Yura! Kau benar-benar akan pergi sekarang? Tega sekali kau" kata Hanna sambil berlalu dari hadapan Minho . Minho yang mendengar percakapan Hanna dan Yura itu segera menelfon Jinwoo

   Setelah mendengar berita itu dari Minho , Jinwoo segera menghubungi Yura tapi, Yura tidak mengangkat telfonnya "Yura , kau dimana ? Angkat telfonnya " gumam Jinwoo dengan cemas . Belum sempat Jinwoo menelfon lagi, Max telah memanggilnya untuk segera melanjutkan latihan mereka .
Jinwoo melanjutkan latihan dengan perasaan tak menentu dan itu bisa dilihat oleh Max
"Kau kenapa Jinwoo-ya ? "
"Hyung, aku harus pergi sekarang . Ini hal yang sangat penting . Biarkan aku pergi , aku mohon " karena merasa cemas akhirnya Max membiarkan Jinwoo meninggalkan latihan dengan mangatakan bahwa Jinwoo sedang sakit.
   Yura memandang tiket kereta api yang telah di belinya lalu ia melangkah dengan lambat menuju pemberhentian kereta apa itu "selamat tinggal Jinwoo" . Kata Yura dalam hati sambil menunggu keretanya datang
   Jinwoo berlari menelusuri setiap sudut stasiun untuk menemukan Yura ,mencari Yura ditempat seramai ini sepertinya tidak akan bisa tetapi yang terjadi ia menemukan gadis itu . Mata mereka bertemu . Yura tak menyangka apa yang dilihatnya apalagi saat Jinwoo berlari kepadanya lalu memeluknya
"Aku terlambat sekali ya ...? Aku merindukanmu" kata Jinwoo di sela pelukan mereka
Yura tidak menjawab ia hanya membalas pelukan Jinwoo dengan sangat lama dan erat , ia takut akan kehilangan Jinwoo lagi
"Ini sangat berat untukku , aku tidak bisa tidur, aku tidak bsa makan dengan baik bahkan aku tidak dapat tersenyum lagi . Jadi jangan pernah meninggalkan aku lagi Yura"
Yura tersenyum menatap Jinwoo yang juga menatapnya "karena itu aku akan terus tinggal disampingmu" Jawab Yura
_______________________

   Berita tentang Jinwoo yang datang ke stasiun bis dan foto - foto Jinwoo yang berpelukkan dengan seorang wanita biasa beredar di internet dan menjadi pembicaraan terpanas minggu ini. Karena tidak dapat mengelak lagi menejemen mixstar mengakui bahwa Jinwoo memang berpacaran dengan cewek dari kalangan biasa (bukan idol atau artis) sekaligus mereka menceritakan tentang kisah Jinwoo dan Yura kepada Publik .Tak disangka-sangka respon masyarakat sangat baik bahkan mereka menganggap bahwa kisah cinta Jinwoo dan Yura sangat menyentuh dan romantis .
"Dari dulu aku ingin bertanya tentang ini padamu" kata Yura saat dia dan Jinwoo sedang duduk bersantai dirumah Yura "kenapa saat kita putus kau hanya melihatku diam-diam tanpa sekalipun menunjukkan kalau kau ada ?" tanya Yura penasaran
"Karena aku mencintaimu"
"Hmm apa hubungan..." belum sempat Yura menyelesaikan ucapannya   Jinwoo telah menciumnya sangat dalam dan manis .
Yura hanya bisa tersenyum dibalik ciuman mereka.

*The days are getting colder , have a warm Heart*

END !!!

Instagram @gladyssmaria_
Twitter @gladysmariatan


Template by:

Free Blog Templates